Lebaran adalah momentum untuk berkumpul dengan keluarga. Apalagi bagi orang-orang yang merantau di negeri orang. Maka tak jarang orang rela bermacet-macet ria di jalan untuk mudik atau pulang bertemu keluarga.
Namun tak semua orang berkesempatan untuk berkumpul dengan keluarga saat lebaran. Diantaranya sejumlah mahasiswa yang tinggal di Asrama Mahasiswa Kalimantan Timur di Kota Bandung. Tahun ini ada lima mahasiswa yang berlebaran di asrama alias tidak pulang kampung.
Salah satunya adalah Muhammad Yusran, mahasiswa Akutansi Universitas Komputer Indonesia. Mahasiswa angkatan 2012 ini mengaku, memilih berlebaran di asrama mahasiswa, salah satunya karena alasan biaya.
“Kalau musim libuaran kaya gini tiket mahal. Dari Bandung ke Balik Papan paling murah 1 Juta Rupiah,” kata mahasiswa yang akrab disapa Yus ini saat ditemui di asrama, Sabtu, (02/06/2016).
Apalagi menurut Yus, seminggu setelah lebaran, ia harus mengikuti Ujian Akhir Semester. Baginya uang dengan jumlah tersebut, lebih baik disimpan untuk persiapan skripsi dan wisuda.
“Saya sekarang sedang mempersiapkan proposal buat skripsi. Selain itu, sebagai mahasiswa tingkat akhir, pingin juga ngerasain lebaran di Kota Bandung,” ungkap Yus yang juga menjabat sebagai Sekretaris Asrama Mahasiswa Kaltim ini.
Yus mengaku, sebenarnya ia sedih tidak berlebaran bersama keluarga di kampung halaman. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Yang bisa ia lakukan adalah tetap merayakan hari besar tersebut dengan beragam cara.
“Di asrama kami tidak masak apapun. Tapi saya sudah ngelist temen-temen di Bandung yang bakal dikunjungin. Pingin ngerasain juga orang Bandung kalau lebaran gimana, mereka menunya apa saja,” jelas Yus.
Selain Yus, mahasiswa di Asrama Kaltim yang juga tidak pulang kampung adalah Brahmantia Wahyu, mahasiswa Arsitektur Institut Teknologi Nasional (Itenas). Tahun ini adalah tahun kedua mahasiswa angkatan 2011 ini tidak pulang kampung.
“Tahun kemarin saya tidak pulang kampung karena waktu ujian berdekatan dengan lebaran. Tahun ini kebetulan keluarga akan pergi ke Malang. Jadi saya akan bertemu keluarga di Malang setelah lebaran,” kata mahasiswa yang akrab disapa Bram ini.
Bram mengaku, lebaran di asrama sepi. Tidak ada warung yang buka. Sehingga, hari pertama lebaran, mereka sarapan dengan mie instan.
“Namun saat siang ada temen dari Bandung yang bawain makanan. Selanjutnya, anak-anak di asrama keliling ke rumah tetangga asrama dan mengunjungi rumah alumni,” ungkap Bram yang tengah sibuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Bram menjelaskan, tahun ini jumlah mahasiswa yang tidak pulang sama seperti tahun kemarin yaitu lima orang mahasiswa. Mereka yang telah pulang, berangkat sendiri-sendiri menyesuaikan libur yang diberikan kampus masing-masing.
Jumlah penghuni Asrama Mahasiswa Kaltim saat ini berjumlah 11 mahasiswa. Mereka berasal dari berbagai kampus di Kota Bandung, diantaranya Universitas Islam Bandung, Universitas Komputer Indonesia, dan Institut Teknologi Nasional.[]