DEPOK, KabarKampus – Richard Henokh Kurniawan, wisudawan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia berhasil menjadi wisudawan tercepat dalam acara wisuda tahun akademik 2015/2016 Universitas Indonesia. Pria berusia 20 tahun ini lulus dengan waktu hanya tiga tahun atau enam semester.
Prestasi Richard ini diumumkan dalam uoacara wisuda pada hari pertama di Balairung UI Kampus Depok, Jumat, (26/08/2016). Ia diwisuda bersama 2781 Sarjana yang terdiri atas 2592 lulusan Program Sarjana Reguler dan 189 wisudawan Sarjana Kelas Internasional.
Prestasi Richard ini memang melampaui mahasiswa UI pada umumnya yang lulus delapan semester dengan waktu 3,5 hingga 4 tahun. Tak hanya itu, ia juga lulus dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,83.
Richard mengaku, kunci keberhasilannya terletak pada manajemen diri dan waktu. Setiap hari, ia mengawali aktivitasnya untuk lari pagi dari pukul 05.00 atau pukul 06.00 WIB.
“Selama di UI sering kali saya lari pagi pada pukul 05,00 atau 06.00 WIB. Tidak hanya memotivasi untuk bisa bangun pagi, lari pagi juga memberikan rasa semangat dan percaya diri di pagi hari,” jelasnya.
Menurut Richard, semua waktunya ia jalani dengan konsisten dan disiplin. Sehingga manejemen waktunya terjaga. Mulai dari mengikuti kegiatan kuliah di kelas, bergaul, dan bermain.
Kemudian yang tak ketinggalan adalah mengulang kembali pelajaran selama di kelas. Ia biasanya memberikan waktu tersebut pada pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Selanjutnya pada pukul 22.00 atau pukul 23.00 WIB, ia berusaha tidur agar bisa bangun pagi.
Kedisiplinannya soal waktu, tak pula menjadikan Richard tidak menikmati masa-masa kuliah selain non akademik. Semasa kuliah Richard merupakan ketua angkatan yang mengkoordinir acara angkatan setiap semester. Ia membentuk band “Anticode Sophomore” yang rutin tampil di acara-acara besar UI seperti Compfest dan Computers Get Together.
Saat ini Richard sudah diterima untuk melanjutkan masternya di Renmin University of China di Beijing, jurusan Administrasi Bisnis (gelar MBA). Ia juga sudah mengantongi beasiswa S2 dari Kemenristekdikti untuk melanjutkan jenjang pendidikannya ini.
Richard mengaku, seseorang yang menjadi motivasi terbesar adalah ayahnya. Karena sebelumnya ayah Richard selalu mengambil kredit penuh setiap semester dan menjadi lulusan tercepat ketika itu.
“Beliau dulu juga merupakan lulusan tercepat pada masa itu, yaitu 4 tahun 3 bulan, ketika umumnya teman-temannya lulus 5-7 tahun,” kata Richard yang bercita-cita menjadi profesional di bidang Teknologi Informasi dan membangun sebuah perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia.[]