BANDUNG, KabarKampus – Volunter Perpustakaan Jalanan Bandung mengelak bila mereka disebut-sebut membentak puluhan anggota TNI dalam pembubaran paksa kegiatan Perpustakaan Jalanan oleh anggota TNI di Taman Cikapayang, Dago, Bandung pada Sabtu malam, (20/08/2016). Bagi mereka, hal tersebut mustahil, karena ketika itu jumlah TNI tak hanya banyak, namun juga bersenjata.
“Kalau anak-anak ngebentak berarti anak-anak sakti pisan. Karena mereka mereka dua kali lipat dari kami,” kata Indra Saputra, volunter Perpustakaan Jalanan kepada KabarKampus, Senin, (22/08/2016).
Tak hanya itu kata Indra, mereka juga bersenjata lengkap. Sebelum mereka turun membubarkan aktivitas Perpustakaan Jalanan, mereka sudah meneriakkan yel-yel di dalam truk.
“Itu saja sudah seram,” ungkap Indra.
Indra melanjutkan, jumlah anggota TNI yang turun dari dua truk TNI ada sekitar 30 orang. Sementara para volunter Perpustakaan Jalanan hanya 15 orang. Jadi menurut Indra, bila mereka dikatakan membentak anggota TNI seperti yang dikatakan Kodam III Siliwangi, adalah tidak masuk akal.
Namun yang jelas, kata Indra adalah tiga orang temannya menjadi korban kekerasan anggota TNI. Mereka ada yang dipukul dengan Handy Talky serta dipukul wajah dan perutnya.[]