More

    Mahasiswa ITS Kembangkan Mitigasi Banjir Lewat Smartphone

    Tiga mahasiswa ITS mengembangkan aplikasi mitigasi banjir. Dok. ITS
    Tiga mahasiswa ITS mengembangkan aplikasi mitigasi banjir. Dok. ITS

    Upaya mitigasi bencana terutama banjir di Indonesia dianggap masih kurang efektif. Sehingga, banjir yang terjadi mengakibatkan banyak korban jiwa. Seperti yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

    Tiga mahasiswa Teknik Geofisika ITS memberikan solusi terhadap penanganan banjir tersebut. Mereka mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat mendeteksi secara dini bencana banjir. Aplikasi smartphone ini dimaksudkan agar masyarakat cepat tanggap menghadapi bencana.

    Para mahasiswa tersebut adalah Ananda Amri, Farida Rismayanti dan Mochamamad Fauzan. Mereka menamakannya dengan Early Flood Detector with Android Monitoring System. Karya inovatif kedua mahasiswa tersebut tersebut berhasil mengantar mereka meraih juara pertama pada lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) MEGATHRUST yang digelar Universitas Diponegoro pada September lalu.

    - Advertisement -

    Aplikasi Early Flood Detector ini dilengkapi dengan sensor yang dapat membaca jarak dari lokasi rumah warga ke permukaan sungai. Sehingga, jika terjadi kenaikan air secara tiba-tiba, maka alat akan mengirimkan notifikasi ke smartphone pengguna.

    Fauzan, ketua tim mengatakan, aplikasi ini terinspirasi dari rekaman seismograf gempa yang bisa mendata guncangan secara real time.  Jika seismograf dapat mendeteksi gempa, maka mereka ingin membuat alat yang dapat mendeteksi banjir.

    Mahasiswa angkatan 2013 ini mengaku, tidak ada kendala dalam membuat aplikasi ini. Hanya saja Ia dan rekannya merasa kesulitan saat proses menghubungkan sensor tersebut dengan smartphone.

    “Saya dan tim banyak belajar mandri untuk merampungkan aplikasi ini. Syukurnya banyak taman UKM Robotika yang turut membantu dalam pengerjaannya,” ujar pria yang aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robotika tersebut.

    Alhasil prototype dua mahasiswa tersebut, tidak hanya menyabet juara satu saja, tetap juga memboyong gelar best output KTI Economic. Gelar KTI Economic tersebut diraih, kareka produk mereka dianggap tidak menghabiskan banyak biaya dan juga berdampak bagi masyarakat luas.

    Meskipun begitu, Fauzan merasa prototype ini masih jauh dari sempurna. Ia dan rekan timnya pun bertekad untuk menambah fitur yang lebih bermanfaat dan memperpanjang jarak sensornya. Saat ini protoype Flood Detector hanya bisa membaca jarak efektif tiga meter.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here