
BANDUNG, KabarKampus – Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) memenangkan Geotechnical Engineering Competition 2016 yang digelar di Kota Bandung pada 25 – 28 September 2016 lalu. Pada kompetisi yang melibatkan mahasiswa undergraduate dan graduate ini tim Unpar menyisihkan tiga negara lainnya seperti Malaysia, Singapura, dan Timor Leste.
Geotechnical Engineering Competition 2016 merupakan kompetisi internasional mengenai problematic soils (seperti tanah lunak). Sebelumnya acara ini diadakan di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM).
Acara ini merupakan bagian dari kegiatan “Soft Soils 2016: International Conference on Problematic Soils and Ground Improvement”. Acara ini merupakan hasil kerjasama Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) dengan UTHM di bawah koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI), dan International Society for Soil Mechanics and Geotechnical Engineering yang berpusat di London, Inggris.
Tim Teknik Sipil Unpar yang diwakili oleh Jericko Stevanus Prakoso, Daniel Tri, dan Arvy Nathaniel membawakan materi mengenai perbaikan tanah ekspansif dengan menggunakan arang batok kelapa. Dibawah bimbingan Budijanto Widjaja, Ph.D., dosen Geoteknik Unpar, tim Unpar memilih batok kelapa karena dinilai memiliki potensi untuk bereaksi baik dengan tanah ekspansif.
Untuk membuktikannya, para mahasiswa ini melakukan uji laboratorium. Selama 3 bulan, mereka melakukan uji batas-batas Atterberg, uji hidrometer, uji Fall Cone Penetrometer, dan uji Trixial UU pada tanah sodium bentonitte komersial. Melalui serangkaian penjurian yang dilakukan, didapatkan hasil positif bahwa arang batok kelapa dapat memperbaiki tanah ekspansif.
Kemudian setelah melakukan presentasi pada 25 September 2016, keesokan harinya pun mereka diumumkan lolos ke babak final untuk melakukan presentasi di babak tersebut yang diadakan pada 28 September 2016. Meski merasa persiapan yang dilakukan kurang, terburu-buru, serta banyak berimprovisasi saat melakukan presentasi, namun akhirnya mereka keluar sebagai Juara 1 (Best of the Best) pada kategori undergraduate.[]