
BANDUNG, KabarKampus – Ridwan Kamil, Walikota Bandung merespon adanya anggapan sombong yang disandangkan warga Bandung kepada dirinya. Hal tersebut ia sampaikan karena selama menjadi walikota, banyak orang menganggap dirinya sulit ditemui dan tidak pernah mau datang ketika diminta mengisi seminar.
“Bapak-Ibu setiap bulan kami ini menerima surat untuk bertemu, seminar dan lain-lain jumlahnya mencapai 500 undangan setiap bulan,” katanya Ridwan Kamil dalam acara “Bedah Bandung Bersama Ridwan Kamil” di Kampus UPI Bandung, Jumat malam, (28/10/2016).
Menurutnya, dari 500 undangan tersebut, kalau dibagi 30 hari atau satu bulan, maka ia setiap hari memiliki 16 agenda dari pukul 08.00 sampai jam 12.00 malam. Tapi kerjanya hanya menerima tamu dan seminar.
“Oleh karena itu saya memohon maaf karena tidak bisa memenuhi semua undangan. Karena dari 500 undangan harus diatur. Namun bagi yang masih menganggapnya sebagai walikota yang susah ditemui, silahkan,” kata Ridwan Kamil dihadapan ratusan mahasiswa UPI bandung.
Walikota yang biasa dipanggil Kang Emil mengatakan, sejak dilantik menjadi walikota, ia bekerja dari jam 08.00 pagi sampai jam 11.00 malam. Bila hari Sabtu dan Minggu terasa hari Senin.
“Jadi saya minta maaf kalau diundang dikirim surat dua kali, tiga kali tidak datang. Saya terima kalau dibilang sombong, tapi saya kumaha, saya bekerja pakai skala prioritas setiap hari,” katanya.
Dalam acara yang digelar BEM REMA UPI tersebut RK membeberkan sejumlah keberhasilan Kota Bandung selama ia menjabat. Salah satunya, kepuasan warga Bandung yang mencapai angka 88,8 persen. Selain memaparkan beragam keberhasilan RK, diskusi ini membuka termin bertanya, kritik, dan solusi untuk Kota Bandung.[]