IMAN HERDIANA
BANDUNG, KabarKampus –Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat, menyesalkan pembubaran Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Stephen Tong di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari, Bandung, oleh sekelompok orang pada hari Selasa (06/12/2016) malam lalu.
“Kami menyesalkan hal seperti ini terjadi di tengah kesepahaman bersama,” kata gubernur yang akrab disapa Aher, melalui siaran pers yang diterima KabarKampus, Jumat (09/12/2016).
Ia meminta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk untuk menuntaskan masalah pembubaran KKR.
“Untuk itu saya minta FKUB Kota Bandung termasuk Pemkot Bandung untuk segera mengumpulkan semua detil laporannya sekaligus menuntaskan segera,” katanya.
Ia meminta FKUB Kota Bandung dan Pemkot Bandung semakin meningkatkan koordinasinya setelah kejadian tersebut.
Ia mengingatkan, dalam situasi seperti sekarang ini yang terpenting untuk tidak memperkeruh suasana. “Sesama anak bangsa, harus membangun saling pengertian agar tak memperkeruh suasana dan memicu persoalan baru,” katanya.
Ahmad Heryawan berharap semua pihak tidak terpancing oleh isu-isu tidak bertanggugjawab yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.
“Saya meminta kepada semua elemen masyarakat Jawa Barat untuk tetap menjaga toleransi antar umat beragama dan persatuan serta kesatuan NKRI,” tambahnya.
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjamin kebhinnekaan di Jawa Barat pasca kejadian pembubaran KKR di Sabuga. Sejauh ini, kata Ahmad Heryawan, koordinasi antar pimpinan daerah tingkat provinsi Jawa Barat cukup intens dilakukan terutama dalam menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru ke depan.
Koordinasi dilakukan untuk memastikan kemananan dan kenyamanan beribadah umat nasrani. Ia mengklaim, di Jawa Barat selama ini kebhinnekaan terjaga dengan baik. “Sehingga kami berkomitmen akan menjaga terus kebhinnekaan tersebut,” katanya.
“Insya Allah, komitmen kebangsaan dan kebhinnekaan kami di Jawa Barat akan selalu terjaga,” tambahnya. []