More

    Bandung Jadi Arena Perebutan Ruang Komersil dan Kebudayaan

    IMAN HERDIANA

    aji-bimarsono_bandungheritageBANDUNG, KabarKampus-Pembangunan di Kota Bandung kian gencar. Gedung-gedung tinggi semakin banyak. Ada kecenderungan Bandung jadi kota komersil. Padahal di zaman kolonial, Bandung dibangun sebagai kota kebudayaan.

    “Pembangunan Bandung kental dengan kebudayaan, pembangunan perguruan tinggi teknik pertama dilakukan di Bandung, konservatorium besar juga dibangun di Bandung. Pusat-pusat kebudayaan itu menjadi spirit pembangunan kota,” kata Aji Bimarsono, Ketua Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung/Bandung Heritage.

    - Advertisement -

    Aji Bimarsono berbicara dalam diskusi “Tantangan Pelaksanaan Undang-undang Cagar Budaya dalam Pembangunan Kota” di Galeri Soemardja Fakultas Seni Rupa Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB), Bandung, Rabu (11/01/2017).

    Aji Bimarsono merujuk pada kampus ITB sebagai kampus teknik pertama di Indonesia, dan Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung utara. Keduanya merupakan situs cagar budaya yang dibangun zaman Belanda.

    Kini, kata dia, Observatorium Bosscha secara tidak langsung terkena dampak pembangunan Kota Bandung yang lebih komersil. Sudah lama Bosscha mengeluhkan polusi cahaya akibat makin maraknya pembangunan.

    Sementara ITB, kata dia, memiliki banyak gedung-gedung heritage. Pembuatan gedung tersebut memadukan konsep arsitektur lokal dan modern. Contohnya, terdapat pada dua bangunan Aula Barat dan Aula Timur ITB.

    Dengan kata lain, pada zaman Belanda, kompleks pendidikan pun mengacu pada nilai-nilai lokalitas atau budaya.

    “Sekarang dalam pembangunannya, Bandung jadi komersil. Ada hotel, mal dan bangunan besar-besar tapi kualitas arsitekturnya seperti apa?” katanya.

    Melalui diskusi tersebut, ia berharap bisa mendorong atau menyumbangkan pemikiran terhadap pemerintah agar menjalankan pembangunan berbasis kebudayaan dan pelestarian. Ia mengatakan, pembangunan yang menggunakan pendekatan komersil atau ekonomi mengancam kebudayaan.

    Salah satu pembangunan yang mengancam kawasan budaya adalah rencana pembangunan mal, rumah sakit dan hotel di lahan eks Palaguna, kawasan Alun-alun Bandung.

    Menurutnya, pembangunan gedung-gedung tinggi di kawasan alun-alun akan mengecilkan kawasan alun-alun sendiri yang merupakan kawasan cagar budaya. Di kawasan ini terdapat banyak heritage mulai Gedung Merdeka, Hotel Homan, Pendopo, Masjid Agung, dan alun-alun sendiri. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here