BANDUNG, KabarKampus – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (BEM Fikom Unisba) mengaku tidak terlibat dalam acara inagurasi mahasiswa baru Fikom Unisba 2015 yang menyisakan hutang 130 Juta Rupiah.
Hal itu karena, inagurasi yang merupakan acara penutup Penerimaan Mahasiswa Baru Fikom Unisba tidak melalui BEM Fakultas, melainkan langsung melalui Fakultas.
Casamira Mugia Rahayu, Ketua BEM Fikom Unisba 2016 mengatakan, inagurasi mahasiswa Fikom Unisba 2015 langsung berkoordinasi dengan fakultas. Karena bagian dari kegiatan ospek atau Program Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Fikom Unisba.
“Jadi program penerimaan mahasiswa baru dibuat oleh fakultas dan pelaksanannya adalah mahasiswa yang dipilih oleh fakultas. Sementara inagurasi merupakan kegiatan penutup ospek. Kegiatan ini merupakan acara mahasiswa baru untuk senior mereka,” ungkap mahasiswi Prodi Manajemen Komunikasi ini.
Menurutnya, setelah kegiatan PPMB selesai mahasiswa diberikan tugas untuk membuat inagurasi. Bentuknya bebas, mahasiswa boleh membuat pesta tumpeng, musik dan sebagainya.
“Inagurasi hanya budaya di lingkungan mahasiswa Fikom Unisba. Meskipun mahasiswa ditugaskan membuat inagurasi, namun bentuknya diberi kebebasan. Itu koordinasinya sama fakultas langsung,” kata mahasiswa yang akrab disapa Caca ini.
Caca mengaku, ketika dia menjadi mahasiswa baru, acaranya hanya digelar di kampus. Ketika itu mereka menggelar acara musik dengan biaya sekitar 30 juta.
“Kita menggelar acara seadanya dan ngga terlalu megah,” ungkap ketua BEM Fikom 2016 yang baru demisioner ini.
Menurut Caca, acara inagurasi yang digelar mahasiswa angkatan 2015 memang berbeda dari angkatan sebelumnya. Mereka menggelarnya di luar dengan biaya yang cukup besar.
“Mereka menggelarnya di Sabuga. Selain tempat yang mahal, bintang tamunya juga mahal,” ungkap Caca.
Bagi Caca, acara inagurasi yang bisa menyisakan hutang tersebut menjadi pelajaran buat semua angkatan. Terutama mahasiswa baru ke depan. Karena yang harus jadi catatan mahasiswa bahwa inagurasi bukan Pentas Seni (Pensi) seperti di SMA.
“Jadi acara ini tidak harus besar, yang penting mahasiswa mempersembahkan acara buat senior,” jelas Caca.
Namun, Caca mengungkapkan, acara inagurasi yang menyisakan hutang tersebut, tidak sepenuhnya disalahkan kepada mahasiswa baru. Karena pada acara tersebut, para senior juga kurang memperhatikan mereka. Padahal seharusnya para senior memberikan pemahaman kepada mereka, bahwa acara tersebut bukan acara Pensi.
Begitu juga fakultas, menurut Caca, fakultas juga terkesan membiarkan dan kurang mengarahkan mahasiswa.
“Mereka melihat mahasiswa sering buat event. Jadi mahasiswa diberikan kebebasan untuk berkreasi,” terangnya.
Acara inagurasi mahasiswa Fikom Unisba angkatan 2015 berlangsung pada 20 Mei 2016 lalu. Acara yang menghabiskan dana sekitar 300 Juta Rupiah ini menyisakan hutang sebesar 130 Juta Rupaiah. Sejumlah sponsor mengurangi dan menghentikan kerjasama. Tiket pula yang terjual hanya sedikit.[]