More

    Inagurasi Berujung Hutang 130 Juta, Dianggap Jauh Dari Esensi

    Ilustrasi / Suasana pegelaran musik Fikom Fest 2015 di Parkiran Unisba, Bandung, Minggu, (20/12/2015). Foto : Fauzan
    Ilustrasi / Suasana pegelaran musik Fikom Fest 2015 di Parkiran Unisba, Bandung, Minggu, (20/12/2015). Foto : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Fikom Unisba) angkatan 2015 terjerat hutang sebanyak 130 juta rupiah. Hutang besar itu harus ditanggung setelah mereka sukses menggelar inagurasi Fikom Unisba angkatan 2015 di Sasana Budaya Ganesha (SABUGA), Bandung, pada bulan Mei 2016 lalu.

    Dalam inagurasi tersebut, mahasiswa menghadirkan sejumlah musisi terkenal diantaranya adalah Mocca, Gugun Blues Shelter, Sarasvati, Danilla, dan DJ Herjunot Ali. Baik dari sewa gedung, peralatan panggung serta talent semuanya menghabiskan dana 300 juta rupiah.

    Untuk menutupi hutang, panitia acara meminta kepada seluruh mahasiswa Fikom Unisba angkatan 2015 untuk memberikan bantuan uang sebesar 370 ribu rupiah per mahasiswa. Hutang ini akan mampu dilunasi mahasiswa bila seluruh mahasiswa Fikom Unisba angkatan 2015 turut memberikan bantuannya.

    - Advertisement -

    Permohonan bantuan disebarkan kepada mahasiswa Fikom Unisba angkatan 2015 tersebut telah disebarkan sejak 5 Desember 2016 lalu. Namun hingga saat ini belum juga tercapai. Padahal pihak panitia membatasi waktu untuk menyumbang hingga 31 Desember 2016.

    Salah satu sebabnya adalah, tak semua mahasiswa angkatan 2015 setuju dengan konsep acara tersebut. Salah satunya adalah Rocky. Mahasiswa yang enggan menyebutkan nama aslinya karena takut bermasalah ini mengaku, ia menolak acara tersebut, karena inagurasi Fikom Unisba 2015 telah keluar dari esensi sebuah inagurasi.

    “Inagurasi itu esensinya digelar untuk kakak angkatan, bukan festival seperti itu,” kata mahasiswa Prodi Jurnalistik ini.

    Ia mengaku, dari awal memutuskan untuk tidak ikut dalam bagian acara inagurasi. Karena baginya acara inagurasi cukup di kampus saja. Sementara acara tersebut diperuntukkan bagi umum.

    “Jadi saya keberatan kalau harus ikut membayar 370 ribu rupiah untuk membayar hutang inagurasi. Saya tidak nonton dan tidak ikut bagian jadi panitia,” kata Rocky.

    Apalagi kata Rocky tidak semua mahasiswa atau orang tua mahasiswa memiliki kemampaun yang sama. Seharusnya panitia meminta bantuan kepada orang tua mahasiswa yang memiliki kemampuan finasial lebih, bukan kepada seluruh mahasiswa.

    Dalam kesempatan tersebut juga, Rocky menyesalkan pemaksaan yang dilakukan ketua pelaksan inagurasi angkatan 2015. Dalam rapat bersama mahasiswa Fikom angkatan 2015 tersebut, ketua pelaksana inagurasi mengatakan kartu UAS akan ditahan bila tidak turut membayar uang hutang tersebut.

    “Itu namanya pemaksaan,” ungkap Rocky.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here