More

    Mahasiswa “Generasi Y” Modal Utama Ekonomi Digital Indonesia

    Rudiantara, Menkoinfo dalam acara wisuda Untar di kampus Untar, Jakarta, Selasa, 10/05/2017).

    JAKARTA, KabarKampus – Indonesia saat ini boleh dikatakan beruntung, bila dibandingkan dengan negara-negara di Eropa atau Jepang. Di saat negara-negara tersebut kekurangan tenaga-tenaga produktif untuk menggerakkan perekonomian, Indonesia justru dibanjiri anak-anak muda yang rata-rata menempuh pendidikan tinggi.

    Anak-anak muda tersebut saat ini memegang kendali arah perekonomian nasional lewat tangan-tangan kreatif mereka. Hal ini ditandai dengan munculnya Indonesia sebagai salah satu pemain ekonomi digital yang cukup diperhitungkan seperti Tokopedia, Bukalapak, Kaskus, Gojek dan banyak lainnya.

    Hal ini diungkapkan Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informatika saat menghadiri wisuda ke 69 Universitas Tarumanagara (Untar) di Jakarta Convention Center, Minggu (07/05/2017). Dalam kesempatan tersebut, Menkominfo memberi orasi wisuda dengan judul “Digital Ekonomi” di depan para wisudawan Untar.

    - Advertisement -

    Menurut menteri yang akrab disapa Chief ini, bangsa Indonesia saat ini mulai memasuki periode Bonus Demografis. Bonus usia-usia produktif ini, mesti dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah. Salah satu caranya dengan terus meningkatkan kualitas investasi yang bertumpu pada Sumber Daya Manusia.

    “Saat ini penduduk usia produktif 15-64 menanggung 1 orang yang tidak produktif, yakni  yang usianya belum mencapai 15 tahun atau lebih dari 64 tahun. Secara angka rasio ketergantungan  atau dependensi ratio pada posisi puncak bonus demografi adalah 50% artinya setiap 100 penduduk usia produktif menangung 50 penduduk usia yang tidak produktif,” ujar Rudiantara.

    Menurutnya, saat ini lulusan perguruan tinggi sering direferensikan sebagai generasi Y atau generasi milenial yang sangat dekat dengan dunia digital. Sementara Bandul ekonomi dunia saat ini digerakkan oleh hal-hal yang berbau digital.

    “Proses digitalisasi hampir mempengaruhi semua sektor ekonomi,”ujarnya.

    Selanjutnya dalam konteks Indonesia, Rudiantara mengatakan pola digitalisasi Indonesia terdiri dari tiga bidang utama yakni,  ekonomi berbagi (shared economy), digitalisasi angkatan kerja (workforce digitalisation), dan keuangan inklusif (financial inclusion). “Tentunya pola digitalisasi di Indonesia berbeda dengan yang lainnya, kita mesti menempatkan diri dengan konteks kearifan lokal yang ada di sini,” jelasnya.

    Kepada wisudawan Untar yang menjadi bagian dari generasi milenial, Rudiantara berharap mereka dapat ikut membantu pemerintah dengan menyumbangkan gagasan atau pikiran-pikiran kreatifnya melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat. “Saya berharap adik-adik di sini bisa ikut berkecimpung dalam ekonomi digital yang saat ini sedang digalakkan pemerintah. Mudah-mudahan dari Untar bisa lahir entrepreneur-entrepreneur baru yang terus memunculkan startup-startup kaliber dunia,” harapnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here