More

    Ini Pesan Rektor ITB yang Tidak Boleh Dilupakan Mahasiswa Baru

    Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, Rektor ITB saat membacakan pidato ilmiah dalam peresmian penerimaan mahasiswa baru ITB di Sabuga, Bandung, Senin, (07/08/2017). Foto : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Sebanyak 4.068 mahasiswa baru resmi dilantik sebagai mahasiswa ITB. Upacara pelantikan ini digelar di Sabuga ITB, Bandung, Senin, 07/08/2017).

    Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, Rektor ITB menitipkan dua hal penting kepada mahasiswa ITB yang baru dilantik. Pesan ini harus dicatat baik-baik dan tidak boleh dilupakan sampai kapan pun oleh mahasiswa.

    Titipan pertama Rektor disebut dengan 4 R. Kemudian titipan kedua adalah HARMONI seperti jargon ITB yakni maju bersama dalam harmoni.

    - Advertisement -

    4 R

    “R pertama adalah Rasio. Rasio kalian akan diisi selama empat tahun di institut tercinta supaya menjadi insan pintar, cerdas dan profesional. Supaya menjadi insan yang bisa berkarya bagi bangsa dan negara,” kata Rektor di hadapan mahasiswa baru.

    Namun kata Rektor, menjadi insan yang cerdas dan pintar saja tidak cukup, mahasiswa juga harus sehat. Kalau tidak sehat, mahasiswa tidak bisa berkarya secara optimal. Maka R yang kedua adalah Raga, agar mahasiswa menjadi insan yang sehat.

    “Sejak zaman kepemimpinan Rektor Wiranto Arismunandar, olahraga menjadi mata kuliah wajib sampai sekarang. Tujuannya bukan untuk jadi atlet atau juara, tapi supaya kalian cinta olahraga dan menjadi sehat,” tambah Rektor.

    Kemudian kata Rektor, menjadi orang yang pintar dan sehat saja tidak cukup. Mahasiswa bisa berbahaya karena akan melakukan sesuatu sesuai maunya saja. Oleh karena itu perlu R yang ketiga yaitu Rasa. Dengan Rasa, mahasiswa dapat menjadi insan yang berbudi luhur yang penuh empati dan punya kepedulian sosial.

    Selanjutnya di atas Rasio, Raga, dan Rasa ada R yang sangat penting yaitu Religi. Mahasiswa harus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur agama.

    “Keempat R ini anggap saja mobil dengan empat roda, bila mobil satu rodanya hilang, mobilnya ngga bisa jalan dengan baik. Maka dengan empat roda akan lebih seimbang,” ungkap Rektor.

    HARMONI

    Hal penting kedua adalah Harmoni. Rektor mengatakan Harmoni ini seperti dua orang  yang sedang berjalan bersamaan, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Mereka saling mengisi satu sama lain supaya bisa maju bersama.

    Menurut Rektor, huruf pertama, adalah H singkatan dari Humble atau rendah hati agar tidak menjadi orang yang sombong. Seperti yang pernah dikatakan Wiranto Arismunandar, orang sombong sekalipun tidak suka dengan orang sombong lainnya.

    “Jadi kalian harus rendah hati. Tidak rugi dengan orang yang rendah hati. Namun meski rendah hati, tapi tetap percaya diri,” ungkapnya.

    Huruf kedua adalah A alias Agile. Agile kata Rektor adalah menjadi orang yang lincah, responsif, tanggap terhadap lingkungan. Rektor mencontohkan agar jangan seperti kodok yang tidak sensitif terhadap lingkungan.

    “Kodok ketika ditaruh di air dingin dia akan diam, tidak mau berubah. Dikasih 40 derajat, diapun tidak ada perubahan. Akhirnya dikasih 100 derajat air mendidih dan kodoknya menjadi swike dan dimakan orang,” kata Rektor mencontohkan.

    Maka dari itu, Rektor menjelaskan, supaya mahasiswa nanti tidak dimakan oleh lingkungan, jadilah orang yang lincah dan responsif. Melakukan perubahan sesuai perubahan lingkungan untuk maju.

    Kemudian huruf ketiga adalah Respect, yaitu hormat pada yang tua, muda, sesama, mematuhi aturan ITB bangsa dan negara. Menurut Rektor dengan saling menghormati maka kehidupan akan berjalan dengan baik dan lancar.

    Huruf selanjutnya adalah M yakni Motivative. Menurut Rektor, mahasiswa harus menjadi insan yang bermotivasi tinggi, harus memiliki keinginan untuk maju.

    Selanjutnya adalah huruf O yakni Oustanding. Rektor mengajak agar mahasiswa menetapkan cita- cita setinggi mungkin. Dengan cita-cita dan kualitas yang tinggi, maka mahasiswa akan mendapatkan hasil terbaik. Seperti nasehat D’Masiv.

    “Katanya, hidup ini adalah anugerah, syukuri apa yang ada, jalani hidup ini, dan lakukan yang terbaik,” tambah Rektor.

    Selanjutnya huruf keenam adalah N yaitu Nation. Rektor menjelaskan, segala yang mereka lakukan adalah untuk bangsa dan negara. Apapun yang mahasiswa lakukan harus menjaga Pancasila, Bhinneka, NKRI, dan UUD 1945.

    Kemudian yang terakhir adalah Integrity, yaitu kesatuan antara ucapan dan perbuatan. Rektor mengajak mahasiswa agar menjadi insan yang bisa dipercaya, jujur dan penuh dedikasi.

    “Saya titip HARMONI, jangan lupa sampai kapan pun juga,” tutup Rektor.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here