More

    Mahasiswa ITB Gagas Audiobook Untuk Tunanetra Pertama di Indonesia

    Para tunanetra di PSBN Wyata Guna mencoba website berisi Audiobook yang dibuat oleh gerakan Macakeun. Dok. tim Macakeun

    Dari data survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, sebanyak 1,7 Juta penuduk Indonesia merupakan penyandang tunanetra. Kondisi ini tentunya membuat mereka mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Salah satunya adalah membaca buku.

    Sebenarnya sudah ada beberapa usaha yang dilakukan agar penyandang tunanetra dapat membaca buku. Salah satunya dengan adanya buku braille.

    Namun, solusi ini dirasa belum optimal, mengingat tidak semua buku diterjemahkan ke dalam tulisan braille. Selain itu biaya pengadaan buku braille terbilang relatif mahal.

    - Advertisement -

    Hal ini mendorong sejumlah mahasiswa ITB untuk merumuskan perekaman buku berbentuk audio (audiobook). Gerakan ini bertujuan untuk menghasilkan audiobook yang bisa didengarkan oleh para tunanetra.

    Sejumlah mahasiswa ITB ini adalah Muaz Almunziri (Teknik Geofisika 2013), Haris Askari (Teknik Kimia ITB 2013), Muhammad Fadhil (Teknik Penerbangan 2013), dan Faiz Ghifari (Teknik Informatika 2015). Lewat audiobook ini diharapkan tunanetra bisa membaca buku apapun yang diinginkan.

    Fadhil, salah satu anggota tim menjelaskan, setelah melakukan perekaman terhadap buku-buku, nantinya buku yang telah direkam diunggah ke website. Sehingga para tunanetra dapat mengakses kapan pun dan dimana pun dengan bantuan koneksi internet.

    “Sehingga mereka bisa mendapatkan kemudahan yang sama dengan manusia yang berpenglihatan normal. Apalagi Audibook ini akan diintegrasikan ke dalam website yang dibuat khusus untuk tunanetra yang membuatpara tunanetra lebih mudah untuk mengaksesnya,” kata Fadhil.

    Melalui gerakan ini, Fadhil dan tim berharap bisa ikut serta secara aktif memperjuangkan hak dan kesetaraan para tunanetra untuk membaca buku.

    Ajak Masyarakat Jadi Relawan

    Sebagai realisasi program penyusunan Audiobook, Fadhil dan teman-teman telah meluncurkan gerakan ini dengan nama “Macakeun” pada Bulan Juli 2017 lalu. Gerakan ini merupakan gerakan perekaman buku yang terintegrasi ke dalam website. Sekaligus mnejadikanya sebagai gerakan penyusunan Audiobook pertama di Indonesia.

    Uniknya gerakan ini juga mengajak masyarakat umum untuk menjadi relawan pembaca buku. Hingga saat ini, sudah banyak masyarakat dari berbagai kalangan yang bergabung untuk menjadi relawan.

    Dukungan dari Berbagai Pihak

    Gerakan ini bekerja sama dengan Panti Tunanetra PSBN Wyata Guna di Bandung terutama untuk studi/survei serta sosialisasi produk website berisi audiobook. Panti ini dipilih karena merupakan panti tunanetra terbesar di Indonesia.

    Dalam kesempatan berbeda Ernawati, Kasi Rehabilitasi PSBN Wyata Guna mengatakan, pihaknya mendukung penuh gerakan ini. Hal itu karena sejalan dengan program pembinaan yang mereka lakukan dan akan membantu para tunanetra kedepannya.

    “Harapannya, hasil dari gerakan ini mampu membantu para tunanetra untuk membaca sendiri sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan mereka,” ujar Ibu Ernawati.

    Selain dari Wiyata Guna, dukungan juga datang dari para artis dan penulis buku. Mereka berharap bahwa gerakan ini mampu menjadi jembatan antara penulis buku dan para tunanetra sehingga para tunanetra dapat menikmati buku karya para penulis.[]

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here