BANDUNG, KabarKampus – Partisipasi pemilih muda sangat menentukan dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Barat. Hal itu karena jumlah pemilih muda di Jawa Barat mencapai lima juta orang. Sementara diiprediksi jumlah pemilih secara keseluruhan mencapai 31 Juta orang.
“Artinya ada sebanyak 14 persen pemilih muda di Jawa Barat. Ini angka yang luar biasa,” kata Dr. Yayat Hidayat, S.Sos,M.Si., Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat dalam diskusi “Yang Muda Bicara Politik” di Gedung Indonesia Menggugat Bandung, Sabtu, (12/08/2017).
Oleh karena itu, kata Yayat, pemilih muda merupakan salah satu konsen KPU Jawa Barat. Karena bila pemilih muda ini solid bisa menentukan bulat lonjongnya siapa yang bakal jadi Gubernur Jabar periode 2018 – 2023.
“Kalau hadirnya serentak dan milih yang sama, Insya Allah pilihan itu menang,” ungkapnya.
Apalagi tambah Yayat, dari penelitian dosen UMM, antusiasme kaum muda dalam pemilu cukup besar. Sebanyak 72 persen pemilih muda mengaku datang ke TPS.
Dari penelitian tersebut, ada tiga hal yang mebuat kaum muda datang ke TPS. Pertama, rasa ingin tahu, kedua sistem kekerabatan serta informasi dari keluarga, dan terakhir, memiliki kesadaran politik yang baik.
“Tapi yg paling dominan adalah rasa ingin tahu. Megang paku gimana, nyelupin tangan ke tinta gimana dan sebagainya. Ini modal baik bagi stakeholder pemilu, untuk mengawal soal pemilih muda, dalam pemilu,” katanya.[]