More

    Alat Pendeteksi Hidrasi ini Diklaim Paling Cepat di Dunia

    URITES karya mahasiswa IPB.

    BOGOR, KabarKampus – Siapakan pembalap motor GP tercepat di dunia? Jawabannya adalah Marc Marquez. Karena hingga seri ke-10 kemarin, Marquez berada di puncak klasemen sementara MotoGP 2017.

    Namun tahukah kamu alat pendeteksi status hidrasi tercepat pertama di dunia. Jawabannya adalah URITES.

    URITES merupakan alat pendeteksi status dehidrasi karya Harki Taufiqurrahman, mahasiswa dari Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB). Alat ini diklaim mampu mendeteksi status hidrasi secara langsung dan cepat.

    - Advertisement -

    Bila selama ini, status hidrasi diukur melalui warna urin yang terdapat pada urinoir yang kemudian dibandingkan dengan tingkatan warna. Namun nyatanya, untuk mengetahui status hidrasi yang sebenarnya tidak mudah seperti itu.

    Untuk mendapatkan status hidrasi yang benar, urin yang telah dikeluarkan harus ditampung terlebih dahulu kemudian dilihat di bawah sinar matahari. Namun alat yang dirancang di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS dosen Departemen Gizi Masyarakat dan Heriyanto Syafutra S.Si,M.Si dosen Fisika IPB ini bisa langsung mendeteksi status hidrasi seseorang setelah urin dikeluarkan.

    “Urites merupakan inovasi alat pertama di dunia melalui pengembangan urinoir untuk mendeteksi status hidrasi secara cepat, tepat, dan akurat,” kata Harki.

    Ie menjelasakan, Urinoir ini dilengkapi dengan sensor warna untuk membaca warna urin yang diprogram menggunakan microcontroller arduiono uno. Hanya memerlukan waktu 3-5 detik setelah urin masuk ke dalam urinoir, status hidrasi dapat diketahui melalui display screen yang terdapat pada urinoir tersebut.

    Harki tak sendiri, ia dibantu oleh tim, yaitu Alvi Faidaturrosyida dan R Endah Siti Maryam telah menjadi delegasi Indonesia dalam kegiatan Woman’s invention exposition (KIWIE 2017) di Korea Selatan pada bulan Juni lalu. Harki dan tim mempresentasikan karya inovasinya di depan delegasi dari 24 negara.

    Inovasi  ini  mendapat penghargaan berupa gold medal dari KIWIE, 3 special award yaitu special award dari Thailand (gold medal), special award dari Libanon (gold medal) dan special award dari Islamic Republic of Iraan Ministry of Energy sebagai Best invention.

    Saat ini, alat tersebut sedang dalam pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk mendapatkan paten. Harki dan kawan-kawan berharap dengan alat ini semakin banyak orang yang peduli dengan status hidrasi diri sendiri sehingga bisa terhindar dari berbagai macam penyakit akibat dehidrasi.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here