More

    Minuman Tempe Mampu Turunkan Kolesterol

    Ilustrasi tempe / Foto. Griyabugar.com

    Tempe merupakan salah satu makanan fermentasi populer Indonesia yang kaya akan protein dan gizi. Selain diolah menjadi makanan, tempe juga dapat diolah menjadi minuman yang dapat dikonsumsi.

    Dari hasil penelitian peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) minuman dari tempe ini, mampu menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Para peneliti IPB tersebut adalah Alfia Ansarullah, Hardinsyah dan Sri Anna Marliyati dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB) beserta Made Astawan dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta). Penelitian mereka adalah tentang efek intervensi minuman tempe terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi dan sekaligus hiperkolesterolemia.

    Penelitian ini dilakukan terhadap sebanyak 30 pria dan wanita dewasa berusia 25-55 tahun dengan kriteria belum mengalami menopause atau tidak sedang hamil. Selain itu kadar kolesterol subyek penelitian adalah ≥200 mg/dl. Kemudian tekanan darah 121-139 mmHg, dan tekanan darah diastolik 81-89 mmHg.

    - Advertisement -

    “Pesatnya pengembangan tempe menjadi pangan fungsional yang dapat menurunkan tekanan darah, menjadi alasan untuk melakukan penelitian mengenai efek dari minuman berbasis tempe terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi dan hiperkolesterolemia,” tutur Hardinsyah.

    Dalam penelitiannya, Hardinsyah dan kawan-kawan membagi subyek penelitiannya menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama yang diberi Minuman Tempe A (MTA) yang diformulasikan dari kedelai lokal yang dikecambahkan; Minuman Tempe B (MTB) yang diformulasikan dari kedelai impor dan ketiga adalah Kelompok Kontrol.

    Minuman tempe diberikan tiga gelas sehari selama empat minggu berturut-turut dan paling sedikit mengandung 25 g protein per hari. Kelompok kontrol tidak diberi minuman tempe.

    Dari hasil percobaannya, tim ini menemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada efek MTA dan MTB dibandingkan dengan subjek kelompok kontrol pada tekanan darah sistolik. Sementara, tidak terdapat perbedaan signifikan pada efek MTA dan MTB pada tekanan darah diastolik dibandingkan dengan kelompok kontrol, tapi kecenderungan mengalami penurunan.[]

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    1. boleh dong kasih masukan buat kami, bagaimana proses pirolisis sampah organik? adakah tutor untuk pembuatan alat pirolisis? jenis sampah yang saya maksud dedaunan dan jenis sisa sayuran.

      makasih yaa mbak2 sekalian yang baik hati.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here