More

    Pekerjaan “Freelance” Makin Banyak Dicari Milenial

    Ilustrasi / Gambar : Techmoran

    Profesi freelancer menjadi jalur karier yang kian sahih dan diminati oleh kaum pekerja saat ini, khususnya generasi milenial. Hal tersebut terungkap dari hasil analisis Jora, situs lowongan kerja kepada penggunanya pada akhir Maret 2018.

    Dari hasil analisis situs tersebut, kata kunci yang digunakan pengguna situs Jora Indonesia akhir Maret 2018, memamparkan pekerjaan freelance atau paruh waktu merupakan lowongan lima besar yang paling banyak dicari. Kategori usia pencari pekerjaan freelance antara 18-24 tahun.

    Kemudian dari dari risetnya juga, Jora menemukan bahwa bidang kerja desain, guru bahasa Inggris, admin, dan web developer adalah jenis pekerjaan yang paling banyak menarik tenaga kerja freelancer. Sementara Jakarta sebagai lokasi yang paling banyak menawarkan pekerjaan freelance. Tren pencarian lowongan kerja paruh waktu dan freelance ini pun diperkirakan semakin meningkat.

    - Advertisement -

    Sampai saat ini, Jora Indonesia telah menampilkan sekitar 85 ribu lowongan kerja dari lebih 500 situs loker dan halaman karir perusahaan. Lowongan kerja Jakarta menjadi yang paling banyak diminati para pencari kerja dengan proporsi 20%, disusul Medan (10%) dan lowongan kerja Surabaya (8%).

    Namun bukan hal yang rumit untuk meraba alasan banyak milenial memilih bekerja lepas. Bagaimanapun, generasi milenial juga disebut generasi langgas, alias generasi yang disinonimkan dengan kata “bebas”. Fleksibilitas dan kebebasan freelancing yang lebih cair tentu mempunyai daya tarik sendiri dibanding terkungkung di lingkup kerja tradisional dengan jam kerja, struktur, dan kode busana yang kaku.

    “Kata ‘freelance’  sendiri mengandung kata ‘bebas’ di dalamnya. Bagi generasi yang lebih muda, itu bisa diartikan sebagai kebebasan mengejar passion dan membangun karier sesuai bayangan di benak mereka, berdasarkan bagaimana mereka ingin menikmati hidup dibanding menurut pada pakem tradisional untuk meraih kesuksesan,” ungkap Stephane Kasriel, CEO dari Upwork

    Selain itu, bagi generasi milenial, bekerja sebagai freelancer berarti mengerjakan hal yang mereka sukai, mendapat uang, sekaligus lebih fokus mempertajam talenta di bidang yang mereka kuasai. Namun, freelancing pun tidak menjadi monopoli milenial seutuhnya. Generasi-generasi di atasnya juga mulai banyak yang beralih ke pekerjaan lepas. Alasannya bukan hanya mencari uang tambahan, tapi juga sebagai rencana menjelang masa pensiun.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here