More

    Si Sarpin, Kendalikan Kursi Roda Dengan Sarung Tangan

    Prototype Si Sarpin

    Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan mengembangkan sebuah kursi roda yang bisa dikendalikan dengan sarung tangan. Mereka menamakannya dengan “Si Sistem Sarung Tangan Pintar Sebagai Pengendali Kursi Roda”(SI SARPIN).

    Mahasiswa tersebut terdiri dari Ahmad Yogaswara (Teknik Elektro), Iqbal Cahya kurniawan (Teknik Elektro), Ferosa Ardina Wardani (Fakultas Kesehatan Masyarakat). Ketiganya tergabung dalam TIM PKM  kategori Karsa Cipta(KC) dan menjadi salah satu tim dari tujuh Tim PKM UAD lainnya berhasil lolos tahap proposal yang didanai oleh Kemenristekdikti.

    Ahmad Yogaswara menjelaskan, motivasi timnya membuat alat tersebut adalah membantu memudahkan penyandang disabilitas melakukan aktivitas sehari-hari. Karena penyandang disabilitas mengalami hambatan dalam mengakses fasilitas umum.

    - Advertisement -

    “Kurangnya akses layanan transportasi,bangunan, pendidikan, dan pekerjaan merupakan beberapa contoh yang menjadi penghambat dalam kehidupan sehari-hari saudara kita penyandang disabilitas,” terang Ahmad.

    Berdaasarkan Sensus penduduk tahun 2010, kata mahasiswa semester empat ini, terdapat 10,6 juta penduduk penyandang dissabilitas. Sedangkan menurut SUSENAS BPS tahun 2012 penyandang disabilitas tercatat 6.008.661 jiwa.

    Sementara, berdasarkan Data BPS, Agustus 2016, Penduduk Usia Kerja Indonesia mencapai 189.096.722 juta orang. Diantaranya terdapat sebanyak 22.563.392 orang adalah penduduk usia kerja yang memiliki gangguan (disabilitas), terdiri laki-laki 10.333.806 orang dan perempuan 12.229.586 orang.

    Oleh karena itu, tambah Ferosa, pada zaman yang penuh teknologi seperti saat ini penting untuk lebih memerhatikan penyandang dissabilitas. Hal tersebut karena masih banyak fasilitas penyandang disabilitas baik itu dari kesehatannya, pekerjaannya maupun fasilitas umum yang belum tersedia.”

    Selain itu juga ferosa menjelaskan bahwa era modern saat ini seyogyanya kita para pemuda menciptakan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kesejahteraan penyandang dissabilitas. Selain itu  tugas mereka para pemuda menciptakan sesuatu yang baru guna untuk mempermudah aktivitas sehari-sehari.

    “Contohnya alat yang sering digunakan penyandang dissabilitas adalah kursi roda. Yang kami tahu kursi roda dengan kendali manual, semakin maju nya teknologi ada yang menggunakan joystick. Tentunnya inovasi ini sangat memudahkan penyandang disabilitas,” ungkapnya.

    Menurutnya, hadirnya Si Sarping dapat membantu penyandang dissabilitas melakukan aktivitas sehari-hari. Karena Si Sarpin ini lebih efisien dan staminannya yang dikeluarkan tidak terlalu besar.

    “Sebenarnya tujuan kami membuat Si Sarpin selain memberi kemudahan bagi penyandang disabilitas dan dunia kesehatan untuk memberi kesadaran terhadap kaum muda agar tergerak hatinya untuk membantu saudara kita penyandang dissabilitas,” ungkapnya.

    Bagi Ferosa, sudah saatnya mereka para pemuda Indonesia berkarya untuk negeri. para pemuda dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa terkecuali dengan teknologi yang diciptakan sendiri.[]

     

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here