More

    Mahasiswa UI Manfaatkan Limbah Styrofoam Untuk Hasilkan Insektisida Alami

    Ilustrasi Tomat segar. Foto : Modern Farmer

    Insektisida saat ini masih sering digunakan untuk membunuh serangga. Padahal penggunannya cenderung berbahaya karena berpotensi mengancam lingkungan dan kesehatan manusia.

    Persoalan tersebut menjadi perhatian mahasiswa jurusan Kimia FMIPA Universitas Indonesia. Mereka pun meneliti sejumlah bahan alami yang aman bagi makhluk hidup dan dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan insektisida alami dan ramah lingkungan.

    Dari penelitian tersebut, mereka berhasil memanfaatkan limbah styrofoam untuk membantu reaksi sintesis insektisida dari daun pacar kuku (Lawsonia inermis). Insektisida ini diyakini aman bagi kesehatan makhluk hidup dan lingkungan.

    - Advertisement -

    Ketiga mahasiswa FMIPA UI tersebut terdiri dari Nadiatus Silmi, Shella Jeniferani Willyam, dan Redita Andini Ayundrisa. Penelitian mereka di bawah bimbingan dosen FMIPA UI Dr. Ir. Antonius Herry Cahyana.

    Silmi ketua tim mengatakan, insektisida merupakan produk yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun sayangnya masih banyak insektisida yang mengandung senyawa organofosfat dan organoklorin.

    “Senyawa-senyawa tersebut termasuk ke dalam kelompok polutan organik persisten (POP) yang sulit terdegradasi dan bersifat toksik, baik terhadap lingkungan maupun kesehatan manusia. Maka dari itu, sangat diperlukan bahan aktif insektisida baru dari bahan alam yang tidak berbahaya,” ungkapnya.

    Dari sana, kata Silmi, mereka terinspirasi untuk memanfaatkan daun pacar kuku serta limbah styrofoam atau polistirena dalam reaksi pembuatan insektisida. Metode yang digunakan jauh lebih sederhana karena tidak membutuhkan suhu dan tekanan tinggi serta tidak menggunakan pelarut organik berbahaya sehingga lebih hemat biaya dan ramah lingkungan.

    “Hasil dari penelitian kami, insektisida alami ini terbukti dapat membunuh nyamuk dengan waktu kurang lebih 3 menit saja. Potensi dari inovasi kami ini dapat dikembangkan menjadi bahan aktif insektisida yang digunakan dalam bentuk sediaan losion, gel, atau spray,” terangnya.

    Linda dan teman-teman berharap hasil penelitian mereka mampu menekan penggunaan insektisida berbahaya dan menggantinya menjadi insektisida alami dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan. Selain itu, diharapkan pemanfaatan limbah secara langsung dapat mengurangi sampah styrofoam yang ada di Indonesia.[]

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here