BANDUNG, KabarKampus – Perolehan suara Jokowi di Jawa Barat berpotensi mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Pilpres 2014 lalu. Setidaknya potensi tersebut tampak dari rilis resmi hasil quick count Pemilu 2019 dari Lembaga survey Charta Politica.
Lembaga survei yang diakui secara resmi oleh KPU tersebut memberikan prediksi perolehan suara 44,40% bagi Jokowi. Ini berarti terjadi kenaikan sekitar 4,4% dari raihan suara yang didapatkan Jokowi pada Pilpres 2014, dan sekaligus mementahkan klaim kubu kandidat Prabowo Subianto yang meyakini akan merebut 85% suara masyarakat Jawa Barat.
Terhubung lewat sambungan telepon, Furqan AMC, Direktur Program dan Strategi Rumker Relawan 01 Jawa Barat dan sekaligus Sekjend relawan Alumni SMA Bandung Ngahiji mengaku optimis potensi kenaikan raihan suara Charta Politica akan sesuai dengan hasil penghitungan resmi KPU nanti.
“Namun karena masih dekat dengan rentang margin of error, kami pilih menunggu ketuk palu dari KPU,” kata Furqan.
Melihat peta raihan suara masing-masing paslon yang diterakan rilis Charta Politica, kenaikan suara Jokowi juga diwarnai kekalahan cukup signifikan di berbagai propinsi lain. Kekalahan Jokowi di tujuh daerah pada Pilpres 2014 lalu kembali terulang bahkan dengan tambahan defisit cukup banyak, yakni Aceh (defisit 35.17%), Sumatera Selatan (defisit 2.76%), Sumatera Barat (defisit 13.87%), Riau (defisit 10.78%), Banten (defisit 6.39%), NTB (defisit 3.64%), Kalsel (defisit 9.52%).
Menurut semua lembaga QC yang terverifikasi KPU, Jokowi adalah pemenang Pilpres dengan persentase sekitar 55% berbanding 45%. Kenaikan suara juga terjadi di berbagai daerah yang pernah dan kembali dimenangkan Jokowi -Jateng dan Jatim contohnya- namun Jawa Barat adalah propinsi dengan total pemilih paling banyak di seluruh Indonesia (33,2 juta pemilih), maka kenaikan 4,4 persen adalah sumbangan signifikan bagi raihan suara Jokowi, jika bukan adalah kunci kemenangannya pada pemilu kali ini.
“Semua kenaikan suara harus dianalisa dulu tapi tentu bisa demikian (jadi kunci kemenangan) karena Jawa Barat adalah propinsi dengan total jumlah pemilih terbanyak. Kenaikan suara akan jadi prestasi, kebanggaan dan obat lelah yang luar biasa bagi kami seluruh relawan 01 Jawa Barat tapi sekali lagi saya sampaikan, kami semua relawan 01 akan mematuhi perintah dari Bapak Joko Widodo. Klaim kemenangan dan sebagainya harus berdasarkan hasil akhir yang ditetapkan KPU, bukan QC. Jadi mari kita tunggu saja, ” pinta Furqan AMC yang adalah juga aktivis 98 ini.[]