More

    PPI Timur Tengah dan Afrika Serukan Dukungan Kemerdekaan buat Palestina

    Netizen Reporter: Ismail Amin 

    Simposium Kawasan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Timur Tengah dan Afrika mengusung tema “Dari Indonesia untuk Palestina menuju Perdamaian Dunia”. Foto : Istimewa

    “Indonesia selalu berada di garda terdepan jika terjadi krisis di Palestina dan terus bersuara keras menentang pendudukan Israel. Dukungan Indonesia kepada Palestina merupakan panggilan dan mandat konstitusi,” tegasnya.

    Andy Rachmianto selanjutnya menjelaskan dukungan yang telah diberikan dan akan terus diberikan mencakup politik, ekonomi, kemanusiaan dan penguatan kapasitas. Secara ekonomi, Indonesia telah mengeluarkan kebijakan bebas tarif bagi dua produk asal Palestina yaitu minyak zaitun dan kurma, dan akan menyusul produk-produk lainnya.

    “Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan ekspor Palestina ke Indonesia yang akan berdampak pada perekonomian Palestina,” jelasnya.

    - Advertisement -

    Di bagian lain sambutannya, Duta Besar Andy memberikan apresiasi tinggi kepada HPMI Yordania atas penyelenggaraan simposium yang tidak secara khusus membicarakan Palestina saja. HPMI Yordania juga membahas mengenai radikalisme yang telah menjadi ancaman laten bagi keutuhan NKRI.

    Radikalisme, terorisme dan ekstrimisme telah menjadi masalah bagi semua negara. Keterlibatan pelajar dan mahasiswa dalam upaya mencegah berkembangnya paham ini sangat kami apresiasi dan dukung sepenuhnya,” ungkap Dubes Andy.

    Turut memberikan sambutan, Dr. Abdullah Abbady, Direktur Mesjid Al-Aqsa Kementerian Wakaf Yordania, yang menceritakan mengenai sejarah Masjid Al-Aqsa dan kewajiban untuk menjaganya. Opening ceremony juga diwarnai aksi teatrikal dari anak-anak Palestina yang mengibarkan bendera Indonesia Yordania dan Palestina, serta  persembahan tarian Aceh dari mahasiswa Indonesia di Yordania.  

    Hadir sebagai pembicara pada diskusi panel pertama yang secara khusus membahas isu mengenai Palestina dengan tema “Palestina dan Perdamaian Dunia”, Dr. Abdul Sattar al-Qudah, Sekretaris Jenderal Kementerian Wakaf dan Situs-situs Suci Kerajaan Yordania. Dalam pemaparan materinya, secara umum al-Qudah menyampaikan berbagai langkah kongkret  yang telah dilakukan Kerajaan dan Pemerintah Yordania di tengah situasi yang semakin tidak berpihak untuk Palestina, yang diperparah oleh keputusan-keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang membuat Palestina semakin terpojok.

    Pembicara berikutnya, Mrs. Abeer Zayad, Aktivis dan pejuang Palestina yang membagikan pengalamannya telah keluar masuk penjara bersama suaminya sebab terus menyuarakan pembelaan pada Palestina dan tidak berhenti menentang kesewenang-wenangan Rezim Zionis. Pembicara ketiga, Andy Rachmianto, Kepala Duta Besar Indonesia untuk Yordania merangkap Palestina, yang secara khusus menyampaikan langkah-langkah konkrit Pemerintah RI dalam upaya mewujudkan perdamaian dan kemerdekaan di Palestina.

    Pada diskusi panel kedua, dengan tema “Dukungan kemanusiaan untuk Palestina dan Yerusalem”, pembicara yang hadir dari kalangan pemerintah, LSM dan organisasi internasional. Direktur Program Pendidikan UNRWA Yordania, Dr. Oroba Labadi; Perwakilan LSM Kemanusiaan Indonesia Aksi Cepat Tanggap, Syuhelmaidi Syukur dan Direktur Pelaksana Nusantara Palestina Centre (NPC) Ihsan Zainuddin, serta dari pihak KBRI Amman Nico Adam mewakili pemerintah RI yang masing-masing mempresentasekan kegiatan-kegiatan yang telah dan yang akan dilakukan untuk membantu menyelesaikan persoalan kemanusiaan di Palestina.

    Simposium yang akan berlangsung selama dua hari tersebut dihadiri lebih dari 100 mahasiswa Indonesia yang terdiri dari mahasiswa Indonesia di Yordania, delegasi sejumlah PPI Negara di kawasan seperti PPI Tunisia, IPI Iran, PPMI Arab Saudi, PPMI Mesir, PPI Lebanon dan PPI Sudan, serta diikuti perwakilan mahasiswa dari negara-negara ASEAN. Pada hari ketiga, para peserta Simposium Kawasan berencana melakukan kunjungan ke penampungan pengungsi untuk memberikan secara langsung bantuan kemanusiaan yang dilakukan melalui Jordan Hashimite Charity Organization (JHCO), sebagai otoritas resmi penyaluran bantuan kemanusiaan yang ditunjuk Kerajaan Yordania.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here