BANDUNG, KabarKampus – Bicara diplomasi, selalu identik dengan diplomat atau duta besar. Padahal diplomasi tidak selalu diartikan demikian. Setiap orang Indonesia bisa menjadi diplomat, termasuk budaya dan sumber daya alamnya.
Konsep diplomasi publik ini hadir lewat acara “West Java Diplomasi Fair” (WEJAPLO) yang digelar mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Padjajaran (HI Unpad) di Kampus Unpad, Bandung, Sabtu, (16/11/2019). Kegiatan ini selain menghadirkan booth 26 negara-negara Benua Afrika, Eropa, dan Asia, juga menghadirkan beragam kopi dari daerah Jawa Barat.
Dapat Cap Visa Dari Negara-negara
Sebelum masuk ke dalam acara Wejaplo 2019, pengunjung harus melakukan registrasi untuk mendapatkan paspor Wejaplo. Paspor ini digunakan untuk berkunjung ke setiap booth Negara-negara yang ada. Termasuk berkunjung ke sebanyak 21 booth kopi Jawa Barat.
Salah satunya adalah booth negara Marocco. Berkunjung ke booth ini, langsung disambut dengan sebuah permainan kartu isinya pertanyaan soal Marocco. Bila peserta mampu menjawabnya maka bisa menikmati tee khas Maroko atau jeruk yang dbumbui kayu manis khas Marocco.
Tak hanya itu saja, pengunjung juga dapat bertanya berbagai hal tentang Marocco. Setiap pertanyaan, akan dijawab dengan ramah oleh mahasiswa HI Unpad yang di booth tersebut.
Selain Marocco terdapat juga booth Nigeria. Di booth ini, pengunjung disambut dengan mahasiswa yang mengenakan pakaian asli dari daerah Nigeria. Selain di booth ini menampilkan berbagai informasi soal Nigeria, termasuk memamerkan Indomie.
Menurut Januar, mahasiswa HI Unpad yang menjaga booth Nigeria, Indomie merupakan salah satu makanan favorit di Nigeria. Bahkan di Negara tersebut memiliki pabrik Indomie.
Selain Marocco dan Nigeria, Negara yang tampil di Wejaplo 2019 yakni, South Afrika, Argentina, Canada, Mexico, Amerika Serikat, Australia, China, Japan, Malaysia, Phillippines, Rusia, Korea Selatan, Thailand, France, Jerman, Netherlands, Sweden, Inggris, Jordan, Palestine, Qatar, Saudi Arabia, Italy, dan United Arab. Hampir semua booth Negara yang tampil di Wejaplo menghadirkan beragam informasi tentang negara tersebut. Termasuk para mahasiswa yang ada di booth tampil dengan busana khas dan terdapat juga makanan khas dari negara-negara tersebut.
Rona Ikram Putri, Wakil Ketua Wejaplo menjelaskan, diplomasi selalu dianggap sesuatu yang jauh, sesuatu yang dilakukan oleh diplomat. padahal diplomasi adalah bagian dari masyarakat itu sendiri.
“Di sini kami akan memperkenalkan ke masyarakat mengenai diplomasi publik. Dalam diplomasi ini, semua masyarakat bisa mereprentasikan diri sebagai pihak dari indonesia kepada pihak luar,” ungkap mahasiswa HI semester tujuh ini.
Sehingga, lanjut Rona, dalam kegiatan ini mereka ingin memperkenalkan potensi Jawa Barat kepada masyarakat luar. Potensi Jawa Barat yang dapat menjadi bagian dari diplomasi tersebut.
“Makanya tema yang kami keluarkan adalah Discovering West Java’s Potentials in a Globalizing World,” ungkap Rona.
Rona mejelaskan, selama ini Jawa Barat memiliki banyak potensi. Namun yang lebih terdengar di luar negeri adalah Bali. Sehingga penting bagi mereka untuk memperkenalkan kopi sebagai salah satu komoditas di Jawa Barat.
Oleh karena itu juga dalam acara ini, selain ada sebanyak 26 negara yang merepresentasikan hubungan Indonesia dan negara tersebut, namun tampil juga sebanyak 21 pengusaha dan petani kopi di Jawa Barat. Pengunjung dapat mengenal dan menikmatik kopi di booth-booth kopi yang disediakan. Selain itu mereka juga mengundang empat Kabupaten dan Kota di Jawa barat, untuk mempresentasikan komoditas yang ada di kawasan mereka masing-masing.
Nah bagi pengunjung yang telah datang ke booth negara-negara dan telah mendapatkan cap visa, dapat menukarkannya dengan souvenir menarik dan kopi khas daerah Jawa Barat. Tentunya juga pengunjung dapat membeli kopi-kopi yang ada.[]