Nama koperasi adalah refleksi prinsip dan strategi perjuangan.
Pemilihan nama koperasi mungkin bisa menjadi masalah sederhana bahkan sepele jika nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip berkoperasi sudah tuntas menjadi kesadaran praksis seluruh anggotanya. Itu menjadi situasi ideal yang diinginkan dalam berkoperasi, namun realitasnya seringkali tidaklah seperti itu.
Sehingga nama koperasi pun menjadi sesuatu yang penting bahkan merefleksikan ideologi yang harus terus menerus diajarkan kepada setiap anggotanya. Selain itu, nama koperasi juga berfungsi untuk mengedukasi semua anggotanya sebagai refleksi dari identitas sekaligus prinsip dan strategi membangun, mempertahankan, dan memakmurkan kesadaran praksis yang harus terus dilestarikan. Misalnya soal kemandirian, kemerdekaan, gotong royong, kekeluargaan, solidaritas, dan sebagainya.
Koperasi sebagai instrumen revolusi…
Seringkali koperasi hanya menjadi institusi terbatas yang dipahami sebagai entitas ekonomi, padahal sesungguhnya juga sebagai entitas budaya, bahkan politik. Sehingga dengan demikian koperasi bukan saja menjadi lembaga dan institusi bisnis bagi para anggotanya sebagai struktur dasar, namun juga pendidikan dalam struktur penopangnya, bahkan perjuangan politik untuk membentuk supra struktur kehidupan sosial yang menyeluruh.
Sederhananya, koperasi adalah ruang aktualisasi bagi setiap orang yang berkehendak untuk memuliakan hidup mereka dengan bekerja. Bukan hanya dalam rangka mendapatkan uang untuk bertahan hidup dalam relasi kerja upahan, namun bekerja untuk membahagiakan dirinya dan orang lain di sekitarnya.
Dengan kata lain, koperasi adalah instrumen revolusi yang diselenggarakan untuk menata ulang dan merawat peradaban masyarakat manusia.
====================
13 Mei 2020.
Penulis: Virtuous Setyaka, penggiat koperasi.