More

    UI Siap Produksi 1 Juta Produk Pengumpul Spesimen untuk Swab Test COVID-19

    Konsorsium Flocked Swab menyerahkan HS 19 yang diterima oleh Kepala Bagian Lab Mikrobiologi UI pada Kamis, (14/05/2020). Dok. UI

    DEPOK, KabarKampus – Universitas Indonesia menggandeng industri untuk memproduksi sebanyak satu juta “flocked swab” yang diberinama HS 19 (sebuah singkatan dari Hope and Solution for COVID-19). Flocked swab merupakan produk pengumpul spesimen untuk swab test Covid-19 dan flocked swab HS 19 ini 100 persen buatan Indonesia. 

    Swab test menjadi cara mendiagnosis untuk mengetahui apakah seseorang positif terinfeksi COVID-19 atau tidak. Hingga saat ini, swab test menjadi standar diagnostik virus corona yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO), karena tingkat reliabilitas yang jauh lebih tinggi dibanding metode lainnya. 

    Swab test menggunakan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR), yang mutlak membutuhkan produk pengumpul spesimen yang bernama Flocked Swab. Hingga saat ini flocked swab masih sangat langka di Indonesia dan hanya bisa didapatkan melalui impor.

    - Advertisement -

    Dalam proses pengembangan flocked swab, UI melibatkan konsorsium yang terdiri atas para ahli dan peneliti dari Research Center for Biomedical Engineering (RCBE) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI). Selanjutnya UI berkolaborasi dengan beberapa mitra industri yaitu Dynapack Asia Pte Ltd, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Ingress Malindo Ventures, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Langgeng Jaya, PT Indachi Prima, dan PT Sri Tita Medika untuk memproduksi flocker swab HS 19 ini.

    Kandungan flocked swab HS 19 hampir 100% lokal Indonesia. Pengerjaan riset ini melibatkan para insinyur dari Fakultas Teknik (FTUI) dan dokter dari Fakultas Kedokteran (FKUI) di bawah naungan Direktorat Inovasi dan Science Techno Park UI (DISTP UI). Sebelum diproduksi, prototipe HS 19 telah melewati proses pengujian dari Laboratorium Mikrobiologi FKUI, untuk memastikan produk telah aman digunakan bagi tenaga kesehatan maupun pasien.

    Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, Ph.D., Rektor UI menuturkan, kolaborasi pendidikan tinggi dan industri mutlak dilakukan dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19. Melalui sinergi tersebut berhasil menciptakan HS 19 yang telah diproduksi sebanyak 50.000 unit pada batch pertama dan telah diserahkan pada Kamis, 14 Mei 2020 kepada jaringan dokter Fakultas Kedokteran UI (FKUI) Angkatan ’95 untuk didistribusikan ke berbagai rumah sakit yang membutuhkan.

    “Target kami adalah mencapai produksi 1 juta unit pada Juni tahun ini yang kemudian akan disumbangkan secara gratis kepada pemerintah untuk didistribusikan kepada rumah sakit dan laboratorium rujukan COVID-19 di seluruh Indonesia,” terang Rektor.

    Selain memperoleh bantuan dari Konsorsium, pengembangan produk HS 19 juga didanai oleh hibah Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5) DISTP UI. Pihak industri yang terlibat menjalankan perannya masing-masing guna saling mendukung terciptanya HS 19.

    Sebagai contoh, Dynapack Asia Pte Ltd membuat mold dan memproduksi swab stick. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menyediakan bahan baku yang tepat dan berkualitas. Bagian berikutnya adalah proses “flocking” yang diilhami oleh flocking line production dari PT Ingress Malindo Ventures dan diadaptasi sesuai kebutuhan alkes medis.

    Saat ini, bahan flocked swab terus dikembangkan oleh PT Langgeng Jaya dan PT Indachi Prima untuk memenuhi 100% produk dalam negeri. Lini produksi tersebut diintegrasikan dan difinalisasi oleh PT Sri Tita Medika melalui proses clean/sterile packaging. 

    Sementara itu, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia memfasilitasi DISTP UI dengan perusahaan-perusahaan pemasoknya yang memiliki kapabilitas untuk mendukung pengembangan Flocked Swab serta berbagi pengalaman tentang supply chain management dalam Toyota Production System agar team UI dapat memastikan kontinuitas suplai.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here