More

    Pengukur Suhu Tubuh Buatan UGM Dapat Pindai Wajah dari Jarak 2 Meter

    Dok. UGM

    Pengecekan suhu tubuh menggunakan thermal scanner marak dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Biasanya penggunaan thermal scanner harus didekatkan pada wajah objek dalam jarak yang sangat dekat. Padahal jarak yan begitu dekat tersebut tidak aman, karena direkomendasikan jarak aman untuk mencegah Covid-19 adalah jarak minimla 1 meter.

    Untuk mengatasi masalah tersebut, sekelompok peneliti UGM mengembangkan alat pengukur suhu tubuh dengan pemindai wajah (thermal imaging). Alat ini dapat mengukur emisi termal atau panas yang dipancarkan oleh manusia di depan alat dengan jangkauan hingga dua meter.

    Alat ini dikembangkan oleh Dr. Igi Ardiyanto bersama dengan Addyn Suwastono, M.Eng., dan Dr. Eka Firmansyah dari Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) UGM . Inovasi yang mereka kembangkan, dapat mengetahui suhu tubuh manusia dapat diketahui tanpa harus bersentuhan secara fisik atau didekatkan dengan objek.

    - Advertisement -

    “Selain fitur pengukur suhu tubuh, alat juga dilengkapi fitur pendeteksi wajah dan fitur penggunaan masker,” jelas Dr. Igi, Kamis, (25/06/2020).  

    Thermal imaging tersusun dari sejumlah komponen yakni termal kamera dan embede PC, speaker dan gate. Alat ini bekerja dengan mengukur suhu tubuh berdasar radiasi termal objek, memindai wajah, dan penggunaan masker. Selanjutnya data yang diperoleh akan diproses oleh embeded PC dan hasil akhir berupa suara akan keluar melalui speaker.  

    “Jadi, nanti luarannya berupa suara. Misalnya, mohon maaf suhu badan Anda melebihi batas normal. Kalau semua kritera terpenuhi maka keluar suara akses diterima silakan masuk dan gate terbuka,”paparnya.

     Menurut Dr. Igi, thermal imagine dilengkapi kamera dengan resolusi 160 pixel. Sehingga memungkinkan secara akurat dan cepat dalam mengukur suhu tubuh.

    Selain itu alat dapat diatur tidak hanya untuk mengenali wajah saja, alat ini juga bisa mendeteksi penggunaan masker. Apabila objek terdeteksi tidak memakai masker maka akses masuk ke ruangan akan langsung ditolak.  

    Pengembangan alat ini disebutkan Igi sebagai persiapan memasuki tatanan kenormalan baru, khususnya di kampus UGM. Ia berharap alat ini dapat membantu dalam mengukur suhu tubuh sebagai bagian upaya mencegah penularan Covid-19 di lingkungan kampus.

     “Untuk saat ini kami dalam proses membuat 5 unit lagi. Kendalanya, ada komponen yang sangat sulit didapat dalam jumlah besar yaitu thermal camera yang memang saat ini banyak dicari berbagai pihak,”tutupnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here