More

    Warna Dalam Mineral

    2. Pertambangan Tertua di Dunia

    Pusat pertambangan tertua berusia 30.000 tahun adalah penambangan oker, dan hingga masa kini masih beroperasi di Wilgie Mia, Australia. Pertambangan ini adalah milik masyarakat tradisional Aborigin Wajarri. Mereka menyebut pertambangan tersebut Thuwarri Thaa yang dalam bahasa Aborigin berarti “tempat oker merah”.

    Wilgie Mia adalah pertambangan pit terbuka dengan rute penggaliannya mengikuti arah lapisan oker merah, juga oker kuning, dan oker hijau. Bagi masyarakat Wajarri, oker merah memiliki nilai paling mahal. Penampakannya yang berkilap dan mampu “berpendar dalam gelap” menjadikan oker merah banyak di cari hingga pelosok negeri. Selama ribuan tahun oker dimanfaatkan dalam upacara adat, pentas seni batuan, dan perdagangan.

    Oker dari Wilgie Mia membentuk jaringan perdagangan masyarakat Aborigin sejak masa prasejarah di Australia. Oker akan dikirim dengan berjalan kaki ke perbatasan suku tetangga dan kemudian disampaikan lagi dari satu wilayah ke wilayah lain dengan berjalan kaki hingga mencapai bentangan jaringan 1.600 km jauhnya. Bagi yang mencari oker, sebuah tongkat pesan telah ditandai oleh orang-orang yang lebih dahulu tahu lokasi pertambangan Wilgie Mia. Pembayaran oker merah dapat dilakukan dengan barter tombak, bumerang, dan kanguru.

    - Advertisement -

    Masyarakat Wajarri percaya bahwa pertambangan Wilgie Mia terbentuk ketika Marlu, seekor kanguru merah, tewas tertusuk tombak. Darah dari Marlu dipercaya menjadi oker merah, hatinya menjadi oker kuning, dan empedunya menjadi oker hijau.

    Masyarakat Wajarri juga percaya bahwa Wilge Mia dijaga oleh empat roh berkuasa–yang disebut sebagai Mondong– dari para pencuri serta orang-orang yang tak patuh pada hukum. Pertambangan kuno ini ditakuti kecuali oleh para tetua adat yang telah diinisiasi soal kerahasiaan situs ini. Tumpukan batu menandakan batas terluar area berbahaya bagi orang yang belum diinisiasi izin masuk. Ritual upacara dilakukan untuk mencegah cedera atau kematian selama operasi penambangan. Sebagai contoh adalah penambang Aborigin menambang oker semampu yang mereka bawa, lalu akan berjalan mundur keluar gua sambil menghapus jejak dengan dedaunan agar Mondong tidak dapat melihat jejak mereka.

    Masyarakat Aborigin di Wilgie Mia menggunakan teknik pilar untuk meningkatkan keamanan tambang bawah tanah dan juga memakai perancah kayu agar dapat menambang oker dari berbagai ketinggian secara bersamaan. Batu-batu besar digunakan untuk mengupas oker dari dinding batuan. Teknik penambangan ini tidak tercatat di lokasi-lokasi pertambangan Aborigin lainnya.

    Setelah sekumpulan batuan oker berhasil ditambang, mereka diangkut ke atas lereng utara untuk kemudian dipecah-pecah. Pigmen dihasilkan dengan melumat oker dengan batu bulat, dibasahi dengan air, kemudian dipilin-pilin membentuk bola. Dengan metode ini, para penambang Aborigin telah menambang 19.600 meter kubik dengan berat mencapai 40.000 ton selama puluhan ribu tahun aktivitas penambangan. Jumlah tersebut adalah volume penambangan terbesar yang dilakukan masyarakat Aborigin secara tradisional.

    Pusat Pencatatan Peninggalan Purbakala Australia mencatat Wilgie Mie di tahun 2011 dan menerangkan bahwa situs ini bernilai sangat tinggi bagi warisan nasional karena menunjukkan tingkat kreativitas yang tinggi dan pencapaian teknis luar biasa dalam kurun waktu tiga ribu tahun terakhir.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here