More

    Gimbal Alas Indonesia Pasang Prasasti Soe Hok Gie di Puncak Mahameru

    SEMERU, KabarKampus – Gimbal Alas Indonesia, sebuah komunitas Pecinta Alam melakukan pemasangan Prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis di gerbang Puncak Mahameru, 3676 mdpl. Pemasangan prasasti kedua pendiri Mahasiswa Pecinta Alam UI tersebut dilakukan selama dua hari dari hari Sabtu hingga Minggu 19-20 September 2020.

    Pemasangan prasasti dilakukan oleh sebanyak tujuh orang. Dalam prasasti tersebut tertulis “Memperingati 50 tahun Soe Hok Gie-In Memoriam Drs. Soe Hok Gie (M-007 UI) dan Idhan Lubis (M-058 UI) – 16 Desember 1969 – Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia – Gimbal Alas Indonesia”.

    Teguh Priejatmono, koordinator kegiatan mengatakan, Soe Hok Gie adalah tokoh pendiri Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) yang menginsiprasi dan menjadi panutan bagi penggiat alam bebas dan pecinta alam diseluruh Indonesia. Ia menjadi pemicu berdirinya organisasi-organisasi mahasiswa pencinta alam.

    - Advertisement -

    Tak hanya itu, kata Teguh, Soe Hok Gie juga merupakan tokoh muda yang memiliki jiwa nasionalis, visioner dan progresif yang mencintai bangsa dan tanah air Indonesia. Ia juga sosok idealis yang peduli pada penderitaan rakyat dan berjuang untuk kelestarian sumber daya alam Indonesia,

    “Memperhatikan hal tersebut, maka dianggap penting untuk melaksanakan pemasangan prasasti In Memoriam Soe Hok Gie dan Idhan Lubis di Puncak Mahameru,” terang teguh, Rabu, (23/09/2020).

    Bagi Gimbal Alas Indonesia, lanjut Teguh dengan pemasangan prasasti ini untuk mengingatkan, para petualang muda, mahasiswa, dan pendaki gunung masa kini, bahwa mereka adalah faktor kunci bagi keberlangsungan bangsa dan negara Indonesia. Sehingga mereka bisa tetap kritis untuk berpijak pada kebenaran, memiliki idealisme tinggi, tidak munafik, pantang putus asa dan tidak manja.

    “Gie merupakan sosok yang patut diteladani sebagai aktivis muda pada jamannya dengan rasa kecintaannya yang tinggi terhadap bangsa dan tanah air Indonesia tanpa harus terikat oleh sekat – sekat dikotomi – dikotomi yang berbau suku – ras – agama,” terang Teguh.

    Selain itu, prasasti ini juga memilik manfaat saat aktivitas pendakian. Diantaranya sebagai titik lokasi guna yang menandakan para pendaki sudah berada di gerbang Puncak Mahameru 3676 mdpl. Kemudian sebagai titik balik yang memberikan arahan bagi para pendaki dari puncak untuk turun kembali pulang ke camp awal, sehingga mengurangi resiko tersesat.

    “Sebagai bahan perenungan diri bagi para pendaki ( khususnya pendaki pemula ) dengan melihat prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis ini, mereka akan sadar dan ingat pada kematian, sehingga akan menjadikan mereka menjadi lebih waspada, mawas diri dan lebih berhati – hati,” ungkap Teguh.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here