More

    Mahasiswa UB Sulap Kotoran Sapi Jadi Kertas

    Kegiatan pembuatan kertas “Moo Paper”. Dok. UB

    Melimpahnya kotoran sapi telah mencemari saluran air di Dusun Combong, Blitar, Jawa Timur. Bahkan baunya membuat warga sering mengalami sesak nafas, sehingga sehingga mengganggu aktivitas warga.

    Situasi ini mendorong, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) untuk membnatu mengatasi warga mengatasi masalah tersebut. Mahasiswa yang berasal dari Fakultas Perikanan dan Keluatan, Fakultas Hukum ini pun menggandeng Karang Taruna Putera Mandiri Terpadu (PMT) Jaya Abadi, Dusun Combong, Blitar untuk mengolah kotoran sapi menjadi kertas ramah lingkungan.

    Para mahasiswa ini adalah Mereka adalah Mangesti Reza Evitantri (FPIK-2017), Victor Adi Winata (FPIK-2016), Setya Nuri Fatma Dewi (FPIK-2017), Putri Dila Nur Fatimah Afionita (FPIK-2017), dan Yudi Febrian (FPIK-2016), serta Muhammad Haryono (FH-2016). Mereka menamakannya produk mereka dengan “Moo Paper”.

    - Advertisement -

    Mangesti Reza Evitantri, Ketua tim menjelaskan, cara membuuta “Moo Paper” ini dimulai dengan pencucian, penyaringan serat, dan perebusan dengan detergen. Selanjutnya, serat kotoran sapi dicampur bubur kertas bekas dengan perbandingan 3:1. Tahap berikutnya ialah pencetakan adonan menggunakan sablon, lalu dikeringkan.

    “Kertas ini pun dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan kerajinan dari kertas sehingga dapat diperjual-belikan. Bahkan sudah ada kreasi unik yang dihasilkan, sehingga karya tersebut dijadikan sebagai karya unggulan Dusun Combong, Blitar,” ungkap Mangesti seperti yang dirilis humas UB, Jumat, 25/09/2020.

    Dalam menghasilkan “Moo Paper”, para mahasiswa melakukan pembinaaan kepada Karang Tarunan selama bulan Agustus-September 2020. Progam ini berhasil mendapatkan pendanaan dalam ajang Program Kreativitas Masyarakat (PKM) tahun 2020 bidang Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Pendidikan Kebudayaan.

    Keunggulan program pembinaan ini antara lain, terciptanya masyarakat yang lebih peduli lingkungan, berkurangnya risiko pencemaran air, adanya variasi olahan kerajinan kertas, dan peningkatan ekonomi karang taruna.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here