Banyak cara untuk bisa mengenahui seseorang terinsfeksi virus Corona Covid-19. Salah satunya lewat hembusan nafas.
Cara yang satu ini dikembangkan oleh para peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) lintas bidang ilmu. Mereka menamakan inovasi tersebut dengan “GeNose”.
GeNose merupakan alat yang mampu mendeteksi dan mendiagnosis apakah seseorang terinfeksi Covid-19. Alat ini bekerja secara cepat dan akurat mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas seseorang.
GeNose mendeteksi nafas seseorang melalui sensor-sensor. Kemudian datanya diolah dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) sebagai landasan pengambilan keputusan.
“GeNose” merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk pendeteksian Covid-19 melalui hembusan nafas. Selain unsur kecepatan dan keakurasian, “GeNose” didesain sangat handy sehingga dapat dioperasikan oleh seseorang secara mandiri dan efisien.
Selain itu, aplikasi GeNose terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time. Hebat lagi, “GeNose” mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi. Kemudian data yang terkumpul di dalam sistem selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan dan pemantauan penyebaran pandemisecara aktual.
Uji profiling (kalibrasi) “GeNose” sudah dilakukan dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.
Selanjutnya, “GeNose” memasuki tahap uji diagnostik (uji klinis) yang akan dilakukan secara bertahap dan tersebar di sejumlah rumah sakit di Indonesia. Keandalan alat, keakurasian data, dan kesahihan metoda yang diterapkan diharapkan bisa meningkatkan keyakinan pengguna akhir untuk segera mengadopsi aplikasi “GeNose” bagi kepentingan masyarakat luas.
Sejumlah peneliti UGM yang terlibat dalam pengembangan inovasi GeNose yaitu Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si (FMIPA); dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, Sp.A, M.Sc., Ph.D. (FKKMK); Dr. Ahmad Kusumaatmaja (FMIPA); dr. Mohamad Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D (FKKMK) dan para mitra industri strategik. Para peneliti ini mengharapkan inovasi GeNose dapat dihilirkan dan segera bisa dimanfaatkan untuk membantu penanganan Covid-19 sebelum akhir tahun 2020.[]