More

    Perhitungan SKS Baru Berpeluang Untungkan Mahasiswa

    Formula baru penghitungan Sistem Kredit Semester (SKS) yang diperkenalkan Kemendikbud) dinilai berpeluang meningkatkan kreativitas mahasiswa. Karena formula tersebut tak hanya menilai aktivitas belajar di dalam kelas.

    Hal ini disampaikan Nadia Fairuza, Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) dalam keterangannya pada hari Rabu, (11/11/2020). Menurutnya, formula itu merefleksikan kegiatan belajar tidak hanya di kelas saja, melainkan di luar kelas, seperti magang, penelitian dan observasi.

    Hal tersebut baginya, memberikan suasana belajar yang lebih positif untuk mahasiswa. Selain adanya proses interaksi dengan lingkungan sekitarnya dan melatih kemandirian, kegiatan di luar kelas juga mengembangkan rasa ingin tahu mereka terhadap subjek yang sedang dipelajari.

    - Advertisement -

    Namun Nadia juga meminta adanya kejelasan mengenai komponen penilaian di dalam formula baru penghitungan SKS. Komponen penilaian harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti dampaknya terhadap mahasiswa dan juga dosen dan juga bentuk kegiatan di luar kelas yang layak untuk mendapatkan penilaian dalam SKS.

    “Kegiatan yang dinilai dalam SKS harus membawa manfaat untuk mahasiswa dan dosen,” terang Nadia.

    Untuk mahasiswa, lanjutnya, harus ada dampak dan manfaat yang ditimbulkan dari kegiatan ini misalnya terhadap bagaimana kesinambungan dengan kompetensi yang mereka pelajari di dalam kelas. Kemudian untuk dosen, perlu dipikirkan juga bagaimana penilaian seperti ini tidak hanya sekedar bermanfaat untuk kenaikan pangkat, tapi juga untuk pengembangan diri dosen.

    Kemudian Nadia menambahkan, perlu adanya desain sistematik mengenai kegiatan apa saja yang dapat meningkatkan kualitas kedua pihak. Kegiatan belajar di luar kelas idealnya dapat mendorong mahasiswa untuk membangun kemampuan yang tidak didapat di dalam kelas dan turut mampu mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia serta menghasilkan skilled labor untuk memenuhi permintaan dunia kerja. 

    “Misalnya ada aktivitas tertentu, nah perlu dikaji apakah aktivitas tersebut memang memberikan nilai tambah terhadap mahasiswa. Perlu ada sinergi antara aktivitas yang mereka ambil dengan kompetensi yang ingin dicapai dan kaitannya terhadap jurusan yang mereka ambil,” tandasnya.

    Terkait desain tematik tersebut, Nadia merekomendasikan pemerintah untuk terlebih dulu mengkaji hasil dari Program Kampus Merdeka yang sudah dijalankan sebelumnya. Hasil evaluasi dari program ini diharapkan dapat dihubungkan dengan sistem penghitungan SKS yang baru yang akan diluncurkan tahun depan. Hasil evaluasi tersebut dapat memberikan informasi maupun referensi untuk menentukan desain tematik seperti apa atau model aktivitas seperti apa yang bisa dihitung dalam SKS.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here