More

    Mahasiswa ITS Kembangkan Pengolah Limbah Masker Sekali Pakai

    SURABAYA, KabarKampus – Limbah masker sekali pakai telah menjadi persoalan baru di tengah pandemi saat ini. Jumlahnya terus meningkat dan limbahnya belum dapat diolah dengan baik.

    Situasi ini mendorong mahasiswa mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya untuk membut tempat sampah untuk mengolah limbah masker sekali pakai. Inovasi yang dikembangkan mahasiswa Departemen Teknik Kimia dan Teknik Sipil ini dinamakan dengan Zero Mask Waste Box.

    Rosalia Kurniasari, Ketua Tim menjelaskan, pengembangan Zero Mask Waste Box berangkat dari banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui cara mengolah limbah masker sekali pakai. Sehingga masyarakat memilih untuk membuangnya langsung tanpa dilakukan pengolahan.

    - Advertisement -

    “Hal ini dikhawatirkan menjadi media transmisi virus,” ujarnya seperti yang dirilis ITS, Kamis, (14/01/2021).

    Dari sana, Rosalia dan tim menganggas sebuah ide “Zero Mask Waste Box” tempat sampah untuk mengolahan limbah masker sekali pakai. Inovasi ini didesain praktis dan sederhana, sehingga dapat mencegah penularan Covid-19.

    Zero Mask Waste Box memiliki beberapa bagian. Pada bagian depan tempat sampah terdapat sensor sebagai alat pembuka tempat sampah untuk membuang masker agar lebih steril. Pada bagian dalam tempat sampah memiliki beberapa fungsi mulai dari pemotong limbah masker, penyemprot disinfektan, hingga penghisap potongan sampah.

    Fungsi-fungsi tersebut diperuntukkan untuk lebih memudahkan pengguna dalam mengelola limbah masker ini. Tempat sampah ini juga dilengkapi dengan tabung pembuangan sampah yang berfungsi sebagai tempat pembuangan akhir limbah masker yang telah diproses dan selanjutnya dapat diangkut oleh pengepul sampah.

    Selain itu, bagian dispenser Hand Sanitizer terletak di sekitar tempat sampah yang berfungsi sebagai fasilitas pemberian disinfektan untuk pengguna yang telah melakukan pemrosesan pada tempat sampah. Bagian ini juga dilengkapi dengan sensor yang dimaksudkan agar pengguna tidak menyentuh secara langsung alatnya, sehingga dapat meminimalisir penularan Covid-19.

    “Alat ini juga dilengkapi tombol-tombol untuk mempermudah pengolahannya,” ucap mahasiswi angkatan 2019 ini.

    Rosalia mengaku, inovasi tempat sampah Zero Mask Waste Box merupakan inovasi baru dalam pengolahan dan sterilisasi limbah masker sekali pakai. Selain diharapkan berkontribusinya dalam menjaga lingkungan sekitar dari limbah masker yang dibuang secara sembarangan, juga diharapkan dapat membantu menurunkan angka positif Covid-19 dengan cara menghambat munculnya transmisi akibat dari limbah masker sekali pakai.

    Inovasi Juara

    Zero Mask Waste Box berhasil memukau dewan juri dalam presentasi final di ajang Mechatronics Essay Competition 2020. Berkat kreativitasnya, gagasan milik Rosalia bersama rekannya, Avelyne Christianti ini berhasil menyingkirkan 80 tim lainnya dan menyabet juara pertama pada kompetisi yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Mekatronika, Universitas Trunojoyo Madura, beberapa waktu lalu.

    “Alat ini juga menjadi beda dengan yang lain karena dengan kepraktisannya diharapkan dapat membentuk kebiasaan baik di kalangan masyarakat pada masa pandemi seperti sekarang ini,” tuturnya.[] 

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here