More

    Inggris, Huawei dan Proteksionisme

    Oleh: Reza Rosa Hamira*

    Sumber gambar: play-reactor.com via kawangadget.com

    Semakin pesatnya perkembangan teknologi saat ini membuat Huawei sebagai perusahaan telekomunikasi juga berinovasi dalam mengembangkan teknologinya, dimana yang paling terkenal yakni Huawei meluncurkan pengembangan model jaringan 5G pertama. Jaringan 5G ini menjdi terobosan terbaru dari perkembangan teknologi dan telekomunikasi yang dianggap dapat memberikan perubahan besar terhadap dunia digital. Jaringan 5G ini memiliki berbagai keunggulan seperti kecepatan daya unduh 20 kali lipat dari 4G dimana kecepatan ini memungkinkan para penggunanya tidak perlu merasa khawatir lagi pada tampilan gambar yang buram saat menonton film menggunakan kualitas 8K. Selain unggul untuk jaringan telekomunikasi, jaringan 5G ini juga berguna untuk sektor industri, pendidikan, kesehatan, transportasi, manufaktur dan lainnya. Teknologi 5G Huawei sendiri telah diterapkan pada pelabuhan Yangshan, Sanghai. Dimana pelabuhan ini menggunakan teknologi 5G dalam mengoperasikan sistem kendali secara otomatis. Karena terobosan yang canggih inilah, pengembangan jaringan 5G Huawei juga mulai masuk ke negara-negara lain. 

    Bagi sebuah negara, 5G ini dibutuhkan sebagai sistem dalam membantu pengembangan infrastruktur kota. Namun dalam proses perkembangannya ke negara lain, jaringan 5G Huawei ini juga dapat penolakan dari beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris. Sebagai negara sekutu Amerika Serikat, Inggris juga memberikan larangan terhadap Huawei dalam mengembangkan jaringan 5G dinegaranya. Pelarangan ini mulai dilakukan sejak tahun 2020 lalu menyusul keputusan Amerika Serikat yang telah lebih dulu memblokir jaringan 5G Huawei masuk ke negaranya. Menurut Menteri Digital dan Kebudayaan Inggris mengatakan bahwa sanksi Amerika Serikat terhadap pelarangan Huawei sebelumnya juga berpengaruh bagi Inggris dalam keputusannya melarang Huawei mengembangkan jaringan 5G di Inggris. Keputusan Inggris ini tentu mendapat sambutan yang baik dari Amerika Serikat karena sebelumnya Amerika Serikat sudah mendesak pemerintahan Inggris.

    - Advertisement -

    Sebagai negara yang berdaulat pemerintah Inggris melarang masuknya teknologi 5G Huawei dengan alasan keamanan nasional dimana Inggris disini lebih mengutamakan keamanan negaranya daripada mengembangkan teknologi 5G. Inggris juga menganggap bahwa ada kekhawatiran terkait ancaman keamanan terhadap teknologi Huawei yang diakibatkan pada dugaan keterkaitan Huawei dengan pemerintah China. Selain itu adanya anggapan bahwa Huawei menjadi alat kepentingan nasional bagi China atau digunakan untuk kegitan mata-mata oleh pemerintah China. Sehingga hal inilah yang dapat membuat Inggris melarang pengambangan jaringan 5G Huawei karena dapat mengancam kemanan negaranya. Sebelumnya, Inggris juga telah memberitahu perusahaan telekomunikasi negaranya untuk mencopot semua perangkat 5G Huawei yang telah terpasang. Upaya yang dilakukan Inggris ini dapat dikatakan sebagai bentuk proteksionisme pemerintahan Inggris terhadap produk China yakni Huawei. 

    Proteksionisme ini merupakan pemberian hambatan perdagangan yang dilakukan oleh suatu negara ke negara lain. Hambatan-hambatan perdagangan dapat berupa pengenaan bea masuk yang tinggi, pengurangan kuota impor, pelarangan total masuknya sebuah produk, dan lainnya. Pada dasarnya suatu negara menerapkan proteksionsime ini untuk melindungi produk dalam negeri dan melindungi kepentingan domestik negara. Dalam hal ini, karena Inggris merasa keamananya dapat terancam dengan keberadaan jaringan 5G Huawei. Maka Inggris melarang total Huawei untuk mengembangan jaringan 5G dinegaranya dan menggantikan produk Huawei dengan produk lainnya untuk memenuhi kebutuhan pengembangn jaringan. Akibatnya, Huawei merasa kecewa terhadap keputusan Inggris yang melarang pengembangan 5G dan mengatakan bahwa keputusan Inggris tersebut merupakan pengaruh dari Amerika Serikat.

    Tak bisa dipungkiri lagi bahwa Huawei sendiri sudah beropersi di Inggris selama 20 tahun sehingga keputusan ini menjadi pukulan keras bagi Huawei. Untuk menggantikan semua teknologi 5G dari Huawei, Inggris akan menggunakan operator dari Vodafone dan BT untuk beroperasi. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan kerjasama uji coba dengan perusahaan Jepang yakni NEC untuk menambah pasokan 5G. Menurut Menteri Luar Negeri Amerika, yakni Mike Pompeo mengatakan bahwa Amerika akan bekerjasama dengan Inggris untuk mengembangkan jaringan 5G yang kuat dan aman bagi sistem keamanan negara. Keputusan Inggris ini nantinya bisa mendapat serangan balasan dari China dan bisa mempersulit Inggris yang sedang berusaha mencari pasar baru setelah keluar dari Uni Eropa. Namun pelarangan ini sudah mantap dilakukan Inggris demi menjaga keamanan nasionalnya. Oleh karena itu, saat ini Uni Eropa yang menjadi pasar potensial bagi Huawei karena negara-negara Uni Eropa tidak melarang keberadaan jaringan 5G Huawei. 

    *Penulis adalah Mahasiswa Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas (UNAND)di bawah bimbingan dosen Virtuous Setyaka, S.IP., M.Si.

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    1. Selamat Reza, semoga terus produktif menulis, dan lebih banyak kasus serta lebih dalam analisisnya. Akan membantu banyak orang untuk memahami dunia dan merawat Indonesia.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here