More

    Beasiswa Dari, Untuk dan Oleh Mahasiswa

    Oleh: Septria Yanto*

    Septria Yanto. (ist)

    Roda itu berputar. Kadang di atas kadang di bawah. Sialnya, terkadang malah terjerembab dalam kubangan. Pada saat-saat demikian, tak pelak perlu pertolongan dari yang lain supaya mampu kembali berputar. Begitu juga halnya dengan hidup dan kehidupan.

    Februari 2022 lalu, pada awal kalender akademik 2021/2022 Semester Genap di Universitas Andalas, melalui surat resmi salah satu Himpunan Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik disampaikan permohonan bantuan dana Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada Ikatan Alumni jurusan tersebut. Dalam lampirannya terdapat puluhan daftar nama mahasiswa yang memiliki kendala untuk membayar UKT.

    - Advertisement -

    Sejak zaman “Katumba”, kewajiban membayar uang kuliah sudah menjadi persoalan langganan tiap semester. Resiko terburuk, mengancam keberlanjutan proses perkualiahan mahasiswa bersangkutan. Beruntung jika ada kawan atau himpunan yang peduli, dan lebih beruntung lagi jika dapat tertolongkan hingga roda kehidupan tidak lama-lama berhenti di tengah jalan.

    Aksi Himpunan Mahasiswa seperti yang kita contohkan layak diapresiasi setinggi-tingginya. Di era kompetisi dan persaingan bebas sekarang, nilai-nilai luhur bangsa kita tetap mampu hidup. Namun sayangnya, persoalan penyakit menahun masih diobati dengan puyer. Persoalan gagal bayar uang kuliah tiap semester sebagai penyakit menahun perlu kita bedah dan dicari formula efektif untuk mengobatinya. Perlu langkah-langkah mitigasi sehingga persoalan tidak kita hadapi secara reaksioner. 

    Kuncinya terletak pada proses perencanaan fundraising hingga manajemen pengelolaan keuangan. Himpunan Mahasiswa sudah semestinya berpikir untuk melakukan unit bisnis atau semacamnya ketimbang sekedar melakukan fundraising setiap diperlukan. Tentu saja itu akan menghasilkan multiplier effect. Dengan adanya unit bisnis, hasil fundraising dapat dikelola dan dikembangkan dengan memberdayakan mahasiswa itu sendiri hitung-hitung praktek kewirausahaan, serta margin keuntungan dapat dipergunakan sebagai dana sosial. Syukur-syukur nanti dapat investor dan mampu membuat perusahaan rintisan yang dapat menampung lulusan-lulusan dari jurusan atau universitas tersebut. Jika sudah begitu, maka sudah saatnya Himpunan Mahasiswa mampu membuat program beasiswa dari mahasiswa untuk mahasiswa dan oleh mahasiswa sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial yang sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    *Penulis adalah alumni FISIP Universitas Andalas

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here