More

    Pro-Kontra Peraturan Wajib Vaksin di Australia

    Diskursus Utama: Imunitas Vaksin vs Imunitas Alami

    Informed consent meniscayakan adanya pengetahuan yang lengkap mengenai resiko sebuah tindakan medis. Antara lain, pengetahuan tentang imunitas dan seberapa bermanfaat sebuah vaksin dalam membangun imunitas tubuh. Imunitas dapat dikatakan sebagai kemampuan tubuh dalam melindungi diri dari berbagai agen infeksi, seperti bakteria maupun virus. Dalam menjalankan proses ini, tubuh kita akan melepaskan protein-protein yang berupa antibodi. 

    Imunitas jenis pertama, yakni imunitas alamiah, yakni ketika tubuh menghasilkan antibodi secara otomatis ketika kita telah terinfeksi oleh bakteria ataupun virus.[6]Namun, beberapa jenis virus, seperti Covid, mampu diatasi melalui imunitas alamiah. Dalam hal ini, sekali saja terinfeksi Covid, tubuh seseorang dengan sendirinya mampu menghasilkan memori imunitas yang berkepanjangan.[7]

    - Advertisement -

    Imunitas jenis kedua, yakni imunitas vaksin, yakni ketika tubuh menghasilkan antibodi yang dihasilkan dari vaksin. Beberapa tipe vaksin, seperti yang berbasis protein (Sinovac) mampu memberi perlindungan tubuh dari virus Covid melalui dorongan respon imun tubuh terhadap bekas virus yang terdapat dalam vaksin.[8]Namun, dalam beberapa kasus, seperti vaksin yang memiliki tipe mRNA, mampu meningkatkan risiko serangan jantung ataupun kematian, apabila digunakan.[9]

    Adanya resiko-resiko pada vaksin mendorong munculnya aksi penolakan vaksin di Australia. Australia merupakan salah satu negara yang dimana demonstrasi terhadap kebijakan wajib vaksin Covid terjadi secara besar-besaran. Aksi tersebut dilaksanakan secara serentak di semua kota-kota utama Australia, terutama Sydney, Melbourne, Adelaide, Canberra, Brisbane dan Perth, dengan keprihatinan utama yakni keselamatan vaksin Covid itu sendiri. 

    Salah dua dari vaksin Covid yang paling sering digunakan di Australia, yakni Pfizer dan Moderna, memiliki efek samping yang dapat mengancam kesehatan. Misalkan, pada periode Desember 2020 hingga Februari 2021 di AS & Eropa, terdapat setidaknya 40.000 pengguna vaksin tersebut yang mengalami gangguan pernapasan, saraf, ataupun jantung.[10][11][12]Bahkan, salah satu lembaga kesehatan Australia, yakni Therapeutic Goods Administration (TGA), sudah memperingatkan ancaman penggumpalan pada otot jantung (Miokarditis) setelah penggunaan vaksin Pfizer & Moderna.[13]

    Bisa dikatakan bahwa aksi demonstrasi besar-besaran ini turut berdampak pada pencabutan penerapan wajib vaksin bagi sebagian besar warga negara Australia. Perubahan ini mulai berlaku pada Juni 2022, dimana vaksinasi hanya diwajibkan bagi tenaga kesehatan ataupun para pengurus panti jompo.[14]Di saat yang bersamaan, pemakaian masker di tempat umum sudah tidak diwajibkan, terkecuali dalam keadaan ramai, di rumah sakit, ataupun di panti jompo.[15]

    Dengan mencermati perkembangan di Australia, menurut penulis, kita memang perlu memikirkan lebih dalam mengenai pemaksaan atau pewajiban vaksin. Di satu sisi, resiko pascavaksin perlu benar-benar diteliti agar masyarakat tidak dirugikan. Di sisi lain, penerapan wajib vaksin sangatlah bertentangan dengan HAM. Pemaksaan vaksin akan membuat hak manusia untuk bersosialisasi, bekerja, bersekolah, atau lainnya terkorbankan. 

    *Penulis adalah mahasiswa Pascasarjana Hubungan Iternasional Universitas Parahyangan (UNPAR), peserta kelas menulis Kabar Kampus asuhan Dr. Dina Y. Sulaeman. (Tulisan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis)


    [1]https://covid19.who.int/region/wpro/country/au

    [2]https://gh.bmj.com/content/7/5/e008684

    [3]https://hukum.uma.ac.id/2020/09/17/apa-itu-hak-asasi-manusia/

    [4]https://www.komnasham.go.id/files/1475231326-deklarasi-universal-hak-asasi–$R48R63.pdf

    [5]https://www.alomedika.com/informed-consent-bukanlah-sekedar-lembar-persetujuan-medis

    [6]https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/coronavirus/covid-natural-immunity-what-you-need-to-know

    [7]https://www.thelancet.com/journals/laninf/article/PIIS1473-3099(21)00676-9/fulltext

    [8]https://www.consilium.europa.eu/en/infographics/covid-19-protein-based-vaccine/

    [9]https://economictimes.indiatimes.com/industry/healthcare/biotech/healthcare/covid-19-mrna-vaccines-increase-risk-of-cardiac-related-death-says-florida-surgeon-general/articleshow/94717144.cms

    [10]https://www.youtube.com/watch?v=7YOD9drZasM&t=2s

    [11]https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/fda-approves-first-covid-19-vaccine

    [12]https://phmpt.org/wp-content/uploads/2021/11/5.3.6-postmarketing-experience.pdf

    [13]https://www1.racgp.org.au/newsgp/clinical/myocarditis-warnings-strengthened-after-death-link

    [14]https://www.wa.gov.au/government/covid-19-coronavirus/covid-19-coronavirus-mandatory-covid-19-vaccination-information

    [15]https://www.nsw.gov.au/covid-19/stay-safe/rules/face-mask-rules

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here