Rona Fortuna dari UNISBA, yang akrab dipanggil Fla, kemudian mencoba memprovokasi forum dengan mengatakan “Kalau 98 Jawa Barat tak bisa mengambil peran signifikan membangun negara, sebaiknya bubar saja, gak perlu lagi kumpul-kumpul halal bihalal.”
“Saya jauh-jauh datang dari Kalimantan Timur, bukan cuma sekedar buat halal bihalal,” ucap Fla setelah panjang lebar 15 menit menyampaikan unek-unek dan aspirasinya.
Senada dengan Fla, Arif Bawono dari Universitas Jenderal Ahmad Yani (UNJANI) meyakinkan hadirin agar jangan ragu-ragu merebut kekuasaan.
“Minimal harus ada di antara kita yang masuk kabinet. Dan kita harus terus kawal nilai-nilai reformasi dengan terus bersikap kritis,” ujar Boy panggilan akrab Arif Bawono.
Tiba giliran Furqan Amini M. Chan atau lebih dikenal dengan Furqan AMC dari UNISBA, ia mengajak hadirin untuk mengingat masa tayang yang semakin terbatas. Bukan hanya masa tayang untuk berkiprah sebagai aktivis, tapi juga masa tayang untuk bisa hidup di dunia.
“Satu-satu kawan kita sudah berpulang, kita menunggu giliran” ungkapnya menyatukan suasana batin hadirin.
“Yang kedua, perjuangan kita tidak semata hanya merebut kekuasaan, tapi memastikan cita-cita dan nilai-nilai kerakyatan yang kita perjuangkan puluhan tahun bisa diwujudkan. Hal-hal pokok yang menjadi tuntutan sejarah harus kita tuntaskan. Salah satunya adalah Revolusi Pendidikan Nasional”, tambahnya.
Lebih lanjut Furqan menjelaskan, semua harapan, nilai dan agenda perjuangan tersebut hanya akan bisa diwujudkan dengan poin ketiga, yaitu menurunkannya dalam manajemen gerakan perubahan.
“Dengan manajemen gerakan yang baik, kita orkestrasi semua energi yang ada, kita regulasi semua potensi yang tersedia agar bisa didisitribusi dengan maksimal. Apakah bentuknya presidium, pokja atau memilih ketua, apapun itu yang penting kita siap dipimpin dan memimpin” pungkas Furqan.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>
98 Jabar makin solid untuk bangsa dan negara
Hidup ini tidak terlepas dari perjuangan, jangan pernah menyerah, ayo kerahkan kekuatan bersama untuk menunjukkan bahwa kita masih ada dan diperhitungkan