4. Potensi Dampak Inflasi dan Penurunan Daya Beli
Kenaikan harga barang mewah adalah salah satu dampak yang paling langsung dari kebijakan PPN 12% pada barang mewah, yang akan mendorong inflasi, terutama di pasar barang konsumsi yang terkait dengan barang mewah. Meskipun inflasi tidak berdampak langsung pada kelas bawah, kenaikan harga barang mewah dapat berdampak pada daya beli masyarakat secara keseluruhan.
Jika harga barang mewah meningkat, maka Harga barang-barang kebutuhan sehari-hari (seperti bahan baku mobil atau elektronik) dapat meningkat karena biaya produksinya. Akibatnya, harga barang-barang tersebut dapat menjadi lebih mahal, yang pada gilirannya akan mengurangi kemampuan masyarakat kelas menengah dan bawah untuk membeli barang-barang tersebut. Daya beli yang berkurang akan memperburuk disparitas sosial dan keadaan ekonomi secara keseluruhan.
Meskipun tujuan dari kebijakan kenaikan PPN 12% pada barang mewah adalah untuk meningkatkan pendapatan negara dan mengurangi perbedaan pendapatan antara kaya dan miskin, dampak jangka panjangnya terhadap kelas menengah dan bawah tidak dapat diabaikan.
Pemerintah harus mempertimbangkan kebijakan yang mendukung sosial-ekonomi, seperti penguatan program perlindungan sosial (BLT dan PKH), subsidi barang kebutuhan dasar, dan pembukaan lapangan pekerjaan di sektor-sektor yang tidak bergantung pada konsumsi barang mewah. Kebijakan PPN 12% akan memperburuk ketimpangan sosial-ekonomi Indonesia dan pada akhirnya menurunkan kualitas hidup sebagian besar masyarakat.
*Penulis adalah Direktur Eksekutif Ceapps.ID (Center Of Economic & public Policy Studies), sehari-hari mengajar Manajemen di Universitas Teknologi Nusantara.