Oleh: Mikhail Adam*
Marco Polo lahir di Venesia tahun 1254. Venesia adalah kota metropolitan, tempat silang budaya, dan jalur penting perdagangan. Karakteristik kota ini turut membentuk diri Marco Polo menjadi pribadi yang berpikiran terbuka, eklektik, dan kuriositas yang tinggi.
Marco Polo memulai petualangannya saat berusia 17 tahun. Ikut sang Ayah Niccolo dan pamannya Maffeo yang menguji peruntungan di negeri lain dalam berdagang. Perjalanan ini membawanya menyusuri Armenia, Timur Tengah, Asia Tengah, hingga Tiongkok. Marco Polo muda ditempa dengan melihat keanekaragaman budaya di Jalur Sutra. Rute perdagangan dunia yang menghubungkan ke berbagai regional sekaligus tempat transit dan melting pot para pedagang dan pengelana dari berbagai tempat dan latar belakang budaya. Pengalamannya melintasi Jalur Sutra memberikan kesan mendalam padanya tentang interaksi kebudayaan dan peradaban.
Petualangan Marco Polo saat kekaisaran Mongol berjaya, periode Pax Mongolica. Itulah yang membuatnya banyak bersentuhan dengan raja mongol kala itu, Kubilai Khan. Dia pernah menjadi adviser Kubilai Khan. Ia diberikan Paiza atau tablet emas yang menjadi stempel resmi kerajaan. Hal ini memberinya kemudahan akses menjelajahi Asia.
Pertautannya dengan kekaisaran Mongol mengenalinya konsep sistem moneter yang belum dikenal di Eropa, yakni uang kertas sebagai alat tukar. Penggunaan uang kertas dinilainya efisien untuk perdagangan, sesuatu yang antusias ia bawa dan ceritakan di Eropa.
Selain itu pengalamannya di Asia mengenalkannya pada rempah-rempah, kesenian ukiran batu permata, serta keragaman sosio kultural dan keanekaragaman hayati. Sesuatu yang tidak ia ditemui di Eropa. Sekembalinya ke Eropa ia menuliskan segenap pengalamannya berkelana di Asia, dalam Il Milione atau yang lebih dikenal dengan The Travels of Marco Polo.
Saat dunia masih tersekat, tertutup, dan penuh syakwasangka tentang perbedaan budaya. Marco Polo menguraikan tentang dunia yang terbuka berisikan keragaman budaya yang indah. Dirinya menjadi penghubung antara dunia Timur dan Barat.
Duta besar Italia untuk Tiongkok Massimo Ambrosetti mengenai perjalanan Marco Polo menyebut, “Marco Polo dan karya-karyanya telah membangun jembatan pertukaran budaya antara Italia dan Tiongkok, dan masih menginspirasi imajinasi masyarakat dunia.” Marco Polo menjadi ikon hubungan bilateral Italia dan Tiongkok.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>