Nuansa Ramadan di Tunisia: Perpaduan Antara Spiritualitas dan Budaya

Penulis: Aqilah Firyal Haya*

Nuansa Ramadan di Tunisia. (ist)

Ramadan adalah bulan yang sangat dinantikan oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia. Bulan di mana keberkahan, rahmat, dan ampunan-Nya berlimpah ruah untuk kita semua. Ramadan menjadi sarana untuk memperbaiki dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Maka tak heran, setiap muslim pasti akan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambut bulan yang mulia ini. 

Setiap daerah, bahkan negara, punya ciri khas tersendiri dalam menyemarakkan bulan suci Ramadan, tak terkecuali di Tunisia, negara kecil yang terletak di antara Aljazair dan Libya di Laut Mediterania. Bersama dengan Aljazair dan Maroko, ketiga negara tersebut membentuk wilayah yang dikenal sebagai “Maghrib”.

- Advertisement -

Meskipun Tunisia terletak di benua Afrika, namun secara budaya memiliki lebih banyak kesamaan dengan wilayah Timur Tengah dibandingkan Afrika sub-Sahara. Afiliasi agama di Tunisia adalah 98% penduduknya merupakan muslim, maka tak heran jika suasana Ramadan di sini sangat terasa.

Nuansa ukhrawi yang kental dengan kebudayaan terpancar di setiap sudut gang dan jalanan di Tunisia menjelang Ramadan tiba. Warga Tunisia berlomba-lomba untuk menghiasi jalanan dan setiap rumah dengan lampu-lampu indah yang terang benderang, menciptakan suasana yang ceria dan meriah, menggambarkan kegembiraan dan penuh suka cita dalam menyambut bulan suci ini.

Ramadan di Tunisia menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dan kebersamaan dengan keluarga. Pada bulan ini, masyarakat Tunisia lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, terutama saat sahur dan berbuka puasa yang umumnya dilakukan di rumah masing-masing.

Bersambung ke halaman selanjutnya –>

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here