More

    Dukungan Para Alumni Atas Sikap Tegas Universitas Harvard

    Pemerintah AS sendiri telah membekukan ratusan juta dolar dalam pendanaan federal untu banyak universitas. Mereka mendesak lembaga-lembaga pendidikan untuk membuat perubahan kebijakan dengan mengutip sebagai kegagalan untuk memerangi anti semitisme di kampus. Proses deportasi pun telah dimulai terhadap beberapa mahasiswa asing yang ikut serta dalam demonstrasi pro-Palestina. 

    Visa untuk ratusan mahasiswa lainnya pun telah dibatalkan. Bahkan mahasiswa Palestina yang ditangkap di AS terancam dideportasi ke Tepi Barat. Salah satunya seperti mahasiswa Palestina di Universitas Columbia yang telah ditangkap layanan imigrasi AS atas keterlibatannya dalam protes terhadap perang Israel di Gaza. 

    Misalnya adalah Mohsen K Mahdawi, seorang penduduk tetap yang mengajukan kewarganegaraan AS terancam dideportasi. Sebelumnya, hakim imigrasi AS memutuskan bahwa kasus deportasi terhadap mahasiswa Universitas Columbia lainnya, yaitu Mahmoud Khalil, dapat dilanjutkan. “Mohsen Mahdawi ditahan secara tidak sah hari ini tanpa alasan apapun selain identitas Palestinanya. Ia datang ke negara ini dengan harapan agar bebas berbicara tentang kekejaman yang telah disaksikannya, tetapi malah dihukum karena ucapannya tersebut,” beber Luna Droubi selaku pengacaranya seperti dikutip dari The Intercept. 

    - Advertisement -

    Droubi juga menentang legalitas penahanan Mahdawi dan menuduh bahwa pemerintah melanggar hak hukum dan prosesnya karena ucapan yang terkait dengan Palestina dan Israel. Pemerintah Trump berupaya mendeportasi banyak pelajar di seluruh negeri berdasarkan tuduhan anti semitisme dan keberpihakan kepada Hamas tanpa memberikan bukti apapun untuk mendukung klaimnya. “Perjuangan untuk kebebasan Palestina dan perjuangan melawan anti-semitisme berjalan beriringan karena ketidakadilan di mana pun merupakan ancaman bagi keadilan mana pun,” kata Mahdawi. 

    - Advertisement -

    9 COMMENTS

    1. Semoga langkah ini terus bergaung hingga Palestina merdeka, dan semoga apa yang dicontohkan oleh para alumnus Harvard ini untuk bersuara di kampusnya tentang genosida di Palestina dapat ditiru juga oleh para mahasiswa dan alumnus di kampus-kampus Indonesia. Free Palestine!!

      • Imperialis dan kolonialis menjajah, di semua sendiri peri. Kemanusiaan
        Hal ini kemudian dirasakan dan merambah ke kalangan akademisi.

        Khususnya komunitas kampus semisal universitas Harvard, mereka merasakan sejatinya imperialis kolonialis dirasakan meresahkan mengancam kemandirian akademik.

        Kata kemandirian itu sama artinya dengan kata kebebasan atau kemerdekaan.
        Para pemain di kampus tersebut menggeliat melawan ototirites yang notabene adalah pemerintah yang sendiri.

        Bila boleh berpendapat, geliat dan tentangan yang mereka lakukan tak dilepas dari geliat dan dinamika di Palestina,
        Komunitas Harvard bergerak karena Palestina.
        Salutnya, mereka dari kelompok yang pemerintahnya pendukung zionis (benteng terakhir imperilalis kolonialis). Agamanya Kristen pula.
        Seakan memyumpal. Mulut para mereka yang selalu mengedepankan paleastina adalah perang agama.

        Pertanyaanya kemudian kita di Indonesia khususnya komunitas akademik kampus !?,
        Sudahkah bergeliat karena Palestina ??
        Ataukah kita sejatinya sudah bergeliat dan bergerak karena Amerika ??

    2. Kalu kampus diindonesia tidak bangkit, bergerak bela Palestina yg skrg dlm pembantaian gonosida akbar sepanjang sejarah manusia!!! dan anda tidak bersuara.? Berarti edialisme perjuangan kampus sudah masuk angin oleh propaganda Hasbara, zionesme Israel , atau Wahabi salafi, atau sibuk nyari nasi bungkus dan kekuasaan.??? Anda wahai mahasiswa sdg membuat sejarah hitam, atau mulia.!!! Kemuliaan ada ditgn anda kampus anda. Kalu bukan skrg kpn lagi!!!

    3. Indonesia harus bisa seperti negara2 lain yg dg berani menunjukan Pembelaan terhadap Kemanusiaan dan melenyapkan Penjajah salah satu langkah kongkrit Boikot semua perusahaan n produk yg berafiliasi dg zionis…merdeka palestina

    4. Kampus sebagai lembaga pendidikan yg independen, harus mampu membaca geliat dan dinamika perkembangan geopolitik di kawasan dan dunia serta kebijakan pemerintahan. Kampus dan seluruh keluarga besarnya harus mampu menyuarakan anti imperialisme, anti kolonialisme, anti semitisme, mampu berdiri paling depan dalam barisan mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa tertindas saat ini yaitu Palestina.

      • Dunia dalam kacau balau..
        Demokrasi Amerika hanya manipulasi ajee…
        Q pikir sekarang hanya orang-orang begok aja yang mau mengambil contoh dari setan_besar..
        .
        .
        Tuhan bersama kemanusiaan DAN kemanusiaan akan meneng ✌️

    5. Harvard dan para alumninya menunjukkan bahwa intelektualitas sejati tak pernah diam di hadapan kezaliman. Kita, dari kampus mana pun di dunia, punya suara dan nurani. Saat Palestina dibungkam dengan peluru, Mari kita terus bersuara di parlemen dunia melalui Pemerintah RI . Karena diam adalah pengkhianatan terhadap ilmu dan kemanusiaan.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here