More

    Dukungan Para Alumni Atas Sikap Tegas Universitas Harvard

    Isu anti semitisme di kampus mencuat sebelum Donald Trump menjabat untuk masa jabatan keduanya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Hal ini menyusul protes mahasiswa pro-Palestina tahun lalu di beberapa universitas, menyusul serangan Hamas 2023 di Israel dan serangan Israel berikutnya di Gaza. 

    Dalam 18 bulan terakhir, gerakan pro-palestina pun meletus di kampus-kampus AS. Satuan tugas Departemen Pendidikan justru menuduh Universitas Harvard memiliki pola pikir meresahkan dan endemik. Namun sikap tegas Harvard mendapatkan dukungan dari  para alumninya. 

    Dalam surat terbuka, mereka menyerukan agar universitas melawan secara hukum tuntutan pemerintah yang dinilai mengancam kemandirian akademik. “Harvard telah menunjukkan bahwa pembelajaran, inovasi, dan pertumbuhan, tidak boleh tunduk pada tekanan kekuasaan yang otoriter,” tegas Anurima Bhargava, salah satu alumni  penanda tangan surat tersebut. 

    - Advertisement -

    Aksi protes juga terjadi di lingkungan kampus dan Kota Cambridge pada akhir pekan lalu. Di saat bersamaan, Asosiasi Profesor Universitas Amerika (AAUP) menggugat langkah pemerintah ke pengadilan. Dalam gugatan itu, mereka menyatakan bahwa pemerintah tidak mengikuti prosedur resmi sebagaimana diatur dalam Title VI sebelum memotong dana. 

    Universitas diawasi setelah pemerintah mengindikasikan akan mencari perubahan besar di lembaga pendidikan teratas AS setelah protes mahasiswa pro-Palestina. “Tuntutan ini bersifat luas namun tidak jelas, dan lebih mencerminkan upaya untuk memaksakan pandangan politik tertentu daripada memperbaiki pelanggaran hukum,” tulis para penggugat dalam dokumen pengadilan. 

    Ancaman seperti itu dianggap sebagai senjata pemusnah massal yang nyata bagi sebuah universitas. Pemerintah AS sendiri telah menargetkan pendanaan miliaran dolar dan Departemen pendidikan telah memulai penyelidikan terhadap 60 sekolah untuk melihat apakah mereka gagal melindungi siswa Yahudi. 

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    9 COMMENTS

    1. Semoga langkah ini terus bergaung hingga Palestina merdeka, dan semoga apa yang dicontohkan oleh para alumnus Harvard ini untuk bersuara di kampusnya tentang genosida di Palestina dapat ditiru juga oleh para mahasiswa dan alumnus di kampus-kampus Indonesia. Free Palestine!!

      • Imperialis dan kolonialis menjajah, di semua sendiri peri. Kemanusiaan
        Hal ini kemudian dirasakan dan merambah ke kalangan akademisi.

        Khususnya komunitas kampus semisal universitas Harvard, mereka merasakan sejatinya imperialis kolonialis dirasakan meresahkan mengancam kemandirian akademik.

        Kata kemandirian itu sama artinya dengan kata kebebasan atau kemerdekaan.
        Para pemain di kampus tersebut menggeliat melawan ototirites yang notabene adalah pemerintah yang sendiri.

        Bila boleh berpendapat, geliat dan tentangan yang mereka lakukan tak dilepas dari geliat dan dinamika di Palestina,
        Komunitas Harvard bergerak karena Palestina.
        Salutnya, mereka dari kelompok yang pemerintahnya pendukung zionis (benteng terakhir imperilalis kolonialis). Agamanya Kristen pula.
        Seakan memyumpal. Mulut para mereka yang selalu mengedepankan paleastina adalah perang agama.

        Pertanyaanya kemudian kita di Indonesia khususnya komunitas akademik kampus !?,
        Sudahkah bergeliat karena Palestina ??
        Ataukah kita sejatinya sudah bergeliat dan bergerak karena Amerika ??

    2. Kalu kampus diindonesia tidak bangkit, bergerak bela Palestina yg skrg dlm pembantaian gonosida akbar sepanjang sejarah manusia!!! dan anda tidak bersuara.? Berarti edialisme perjuangan kampus sudah masuk angin oleh propaganda Hasbara, zionesme Israel , atau Wahabi salafi, atau sibuk nyari nasi bungkus dan kekuasaan.??? Anda wahai mahasiswa sdg membuat sejarah hitam, atau mulia.!!! Kemuliaan ada ditgn anda kampus anda. Kalu bukan skrg kpn lagi!!!

    3. Indonesia harus bisa seperti negara2 lain yg dg berani menunjukan Pembelaan terhadap Kemanusiaan dan melenyapkan Penjajah salah satu langkah kongkrit Boikot semua perusahaan n produk yg berafiliasi dg zionis…merdeka palestina

    4. Kampus sebagai lembaga pendidikan yg independen, harus mampu membaca geliat dan dinamika perkembangan geopolitik di kawasan dan dunia serta kebijakan pemerintahan. Kampus dan seluruh keluarga besarnya harus mampu menyuarakan anti imperialisme, anti kolonialisme, anti semitisme, mampu berdiri paling depan dalam barisan mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa tertindas saat ini yaitu Palestina.

      • Dunia dalam kacau balau..
        Demokrasi Amerika hanya manipulasi ajee…
        Q pikir sekarang hanya orang-orang begok aja yang mau mengambil contoh dari setan_besar..
        .
        .
        Tuhan bersama kemanusiaan DAN kemanusiaan akan meneng ✌️

    5. Harvard dan para alumninya menunjukkan bahwa intelektualitas sejati tak pernah diam di hadapan kezaliman. Kita, dari kampus mana pun di dunia, punya suara dan nurani. Saat Palestina dibungkam dengan peluru, Mari kita terus bersuara di parlemen dunia melalui Pemerintah RI . Karena diam adalah pengkhianatan terhadap ilmu dan kemanusiaan.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here