More

    Ketika AI Bertemu Gotong Royong: 25.000 Warga Telah Dilatih dalam Kampanye Kesiapsiagaan Nasional

    Dalam sesi panel, Jumriah, relawan BAZNAS Tanggap Bencana di Sulawesi Selatan, menyampaikan peran teknologi seperti PetaBencana.id dalam memungkinkan masyarakat untuk bersama-sama tanggap bencana—mengumpulkan informasi penting tentang kerusakan, jumlah korban, kebutuhan sumber daya, dan kemajuan dalam proses pemulihan. Dengan kekuatan informasi yang terverifikasi, Jumriah menunjukkan bagaimana setiap penduduk dapat bersatu untuk membangun masa depan yang lebih kuat dan tangguh terhadap iklim. Seiring dengan semakin mendalamnya diskusi tentang ketahanan, kampanye ini juga meletakkan dasar untuk apa yang akan terjadi selanjutnya.

    Bertolak dari lebih dari satu dekade pengalaman dalam respons bencana berbasis komunitas, Yayasan Peta Bencana tengah bersiap meluncurkan inisiatif baru: Peta Gotong Royong. Platform ini bertujuan untuk memperluas model kesiapsiagaan kolektif dengan mendukung koordinasi antarwarga dan bantuan timbal balik sebelum, selama, dan setelah bencana.

    PetaGotongRoyong memungkinkan warga untuk dengan cepat menemukan bantuan, berbagi sumber daya, dan mengorganisir respons melalui antarmuka digital yang terbuka dan mudah diakses. Platform ini dibangun dari pelajaran selama situasi darurat sebelumnya—di mana komunitas sering kali harus merancang solusi lokal sambil menunggu bantuan resmi—dan mencerminkan kebutuhan yang semakin besar akan infrastruktur yang fleksibel dan dipimpin oleh masyarakat, seiring ekstrem iklim menjadi kondisi baru yang terus terjadi.

    - Advertisement -

    Peluncuran publik resmi PetaGotongRoyong akan berlangsung pada 17 Mei 2025, disertai dengan demo teknologi dan cerita dari komunitas yang ikut membentuknya.

    Di tengah tantangan lingkungan yang semakin mendesak di kawasan ini, inisiatif seperti HKB—dan sistem kepedulian yang diaktifkannya—menandai pergeseran lebih luas dalam tata kelola kebencanaan. Bukan hanya menuju peringatan dini, tetapi juga menuju “pengorganisasian dini”. Bukan hanya tentang ketangguhan, tetapi juga tentang solidaritas.

    Dan di Indonesia, di mana gotong royong bukan sekadar jargon melainkan etika hidup sehari-hari, yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here