Aktivisme transnasional kota-kota
Sejumlah kota di daratan Eropa juga menunjukkan solidaritas terhadap Palestina dan mengecam kejahatan sistemik yang dilakukan oleh Israel. Kota-kota di benua biru ini bukan hanya menjadi pusat gelombang protes pro-Palestina, tetapi juga menginisiasi berbagai kebijakan yang bertujuan memberikan tekanan kepada Israel melalui beragam bentuk aktivisme.
Aktivisme transnasional yang dilakukan oleh pemerintah kota—selain dari kelompok masyarakat sipil—muncul sebagai respons terhadap mandeknya peran negara dan organisasi internasional dalam menjaga perdamaian dan keadilan global. Bentuk artivisme ini bahkan telah berlangsung sebelum Israel melancarkan kampanye militernya dalam setahun terakhir.
Dalam beberapa tahun terakhir, Barcelona tampil sebagai aktor penting dalam aktivisme kota transnasional, khususnya terkait solidaritas terhadap Palestina. Titik balik terjadi setelah pemilihan wali kota tahun 2015 yang dimenangkan oleh Ada Colau dari Barcelona en Comú, yang membawa perubahan sikap kota menjadi lebih kritis terhadap kebijakan Israel.
Di bawah kepemimpinan Colau, Barcelona menunjukkan komitmen solidaritas dengan menghentikan sementara hubungan institusional dengan Israel pada Februari 2023, termasuk kerja sama kota kembar dengan Tel Aviv yang telah berjalan selama 25 tahun. Keputusan ini diambil setelah kampanye dari “lafede.cat”—federasi yang terdiri dari 100 LSM Catalan—dan dukungan lebih dari 4.000 warga sebagai respons terhadap serangan Israel ke Gaza pada 2021.
Meskipun hubungan tersebut sempat dipulihkan di bawah kepemimpinan wali kota baru, Jaume Collboni, yang lebih moderat, eskalasi kekerasan terbaru antara Hamas dan Israel kembali mengubah arah politik Barcelona. Pada November 2023, Dewan Kota Barcelona kembali meloloskan resolusi untuk memutuskan hubungan dengan otoritas Israel hingga tercapainya gencatan senjata permanen.
Kota lainnya, Oslo memiliki sejarah panjang dalam aktivisme transnasional, khususnya dalam mendukung perjuangan Palestina menghadapi pendudukan dan penindasan oleh Israel. Selama lebih dari 15 tahun, berbagai daerah dan kota di Norwegia, termasuk Oslo, telah mengajukan proposal untuk memboikot Israel—inisiatif yang memicu perdebatan politik nasional.
Upaya ini umumnya digerakkan oleh politisi sayap kiri yang kerap berafiliasi dengan Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) dan kelompok-kelompok pro-Palestina lainnya. Pada April 2023, Dewan Kota Oslo mengambil langkah signifikan dengan meloloskan resolusi yang melarang kontrak pemerintah kota dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia, hak-hak buruh, kerusakan lingkungan, atau praktik korupsi.
Dalam konteks Palestina, resolusi ini secara khusus menargetkan barang dan jasa yang berasal dari permukiman ilegal Israel serta mengecualikan perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung proyek permukiman tersebut dari proses pengadaan kota. Oslo kembali menegaskan posisinya pada November 2023, saat pemerintah kota mengibarkan bendera Palestina di Balai Kota sebagai bentuk solidaritas simbolik terhadap warga Gaza di tengah kampanye militer brutal Israel. Aksi ini juga dihadiri oleh berbagai kelompok advokasi Palestina, memperkuat komitmen Oslo terhadap keadilan dan hak asasi di kancah internasional.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>







Gerakan kemanusiaan global terus bangkit. Berani bersikap dan bersuara tentang kebenaran, tidak bisa terus dibungkam dan disandera materi oleh para kapitalis dan yg merasa berkuasa.
Palestina menjadi magnit kebangkitan itu. Jayalah Palestina.
Setuju! Kemanusiaan tidak boleh tunduk pada kepentingan kapital dan kekuasaan. Suara rakyat dunia kini menjadi kekuatan moral yang tak bisa lagi diabaikan. Palestina memang menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan dan kebangkitan nurani global. Semoga dukungan ini terus tumbuh hingga keadilan benar-benar ditegakkan. Free Palestine!
Apa yang terjadi di Gaza bukan sekadar konflik, tapi kejahatan kemanusiaan yang nyata. Saat negara-negara besar diam atau mendukung penjajahan, justru kota-kota dan masyarakat sipil di berbagai belahan dunia yang menunjukkan keberpihakan pada kemanusiaan. Aktivisme transnasional ini adalah bukti bahwa suara rakyat bisa menembus batas negara dan melawan ketidakadilan global.
Tulisan yg sangat bagus dan membuat pribadi ini berfikir bgmn cara menggerakan massa dlm jumlah yg banyak utk bisa bergerak bersama menunjukan aksi nyata dlm Boikot , masih bnyak org2 berhijab /muslim yg nongkrong makan di KFC,Mc Donal’s ,Starbuck dll ( d kota saya tinggal ),setiap melewati nya saya merasa miris dan berfikir mncari cara
Transnasional kota kota pendukung palestina,telah menjadi fenomena Global yang berpengaruh besar dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena Global ini menunjukkan bahwa kesadaran akan hak asasi manusia dan solidaritas dengan Rakyat Palestina dapat menjadi kekuatan yang kuat dalam memperjuangkan keadilan dan Hak asasi manusia. Dengan meningkatnya solidaritas,fenomena Global ini dapat memberikan tekanan pada pemerintah untuk untuk mengambil tindakan yang lebih kongkrit dalam mendikung Pakestina. Oleh karena itu fenomena Global ini harus terus didukung diperkuat untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
Situasi ini mencerminkan kegagalan komunitas internasional menegakkan hukum humaniter. Ketimpangan sikap negara-negara besar sungguh mencolok. Ini bukan konflik dua pihak, tapi dominasi sepihak yang terstruktur.