
Dewi Agustiningsih, gadis asal Tukangkayu, Banyuwangi, merupakan doktor tercepat dan termuda lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang kini menjadi dosen Institut Teknologi Bandung (ITB). Prestasi Dewi membuat banyak orang berdecak kagum. Tak ayal bisa menjadi inspirasi dan motivasi kepada anak-anak muda lainnya.
Perjuangannya bisa diraih juga oleh anak muda lainnya. Sebab ada banyak kesempatan yang bisa diraih. Dewi sendiri meraih prestasinya dengan penuh perjuangan. Sejak duduk di bangku SMPN 1 Banyuwangi, Dewi harus menerima kenyataan ayahnya yang merupakan sopir honorer di Perhutani harus pensiun karena usia.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di SMAN 1 Glagah dengan semangat yang sama hingga akhirnya bisa diterima di UGM pada 2016 dengan program beasiswa. “Sejak saat itu, saya harus masuk paralel agar dapat beasiswa untuk meringankan biaya pendidikan saya. Alhamdulillah, S1 sampai S3 saya di UGM semua lewat beasiswa,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Dewi juga langsung diterima sebagai dosen ITB. “Sebelum wisuda beberapa waktu lalu, sudah diterima sebagai dosen di ITB. Sidang terbuka di bulan Oktober tahun lalu, November dapat kepastian diterima sebagai dosen,” ujarnya.
Dewi memang memiliki cita-cita yang kuat. Berbekal niat dan doa orang tua, ia berhasil meraih prestasi yang diharapkannya. Anak bungsu dari pasangan Suyatno dan Surahma tersebut berhasil lulus studi doktor dalam 2 tahun 6 bulan 13 hari yang umumnya butuh waktu 4 tahun 7 bulan. Usianya yang baru 26 tahun juga terhitung muda di tengah rerata peraih doktoral usia 42 tahun 6 bulan 16 hari. “Jangan pernah takut bermimpi. Asalkan kita punya niat dan mengantongi doa orang tua, apapun di dunia ini bisa kita taklukan,” kata Dewi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, pun mengajaknya untuk berbagi inspirasi dan motivasi bagi anak-anak muda di kabupaten ujun timur Pulau Jawa itu. “Kami berharap, nanti Dewi bisa berbagi cerita, memberikan motivasi dan pengalamannya kepada anak-anak Banyuwangi lainnya,” kata Ipuk seperti dikutip dari Harian Bhirawa.
Ia juga mengatakan sedang menyiapkan program Banyuwangi Cerdas bagi anak-anak muda Banyuwangi yang berasal dari keluarga pra-sejahtera agar bisa kuliah. Program Banyuwangi Cerdas bergulir sejak 2011, dan tercatat 3.900 lebih anak muda Banyuwangi yang telah menyelesaikan kuliahnya dengan beasiswa dari Pemkab Banyuwangi itu.
Tak sedikit dari lulusannya pun menjadi anak-anak hebat yang menjadi harapan keluarga. “Perjuangan Dewi Agustiningsih ini bisa diraih oleh anak muda lainnya, banyak kesempatan yang bisa diraih, dan kami menyiapkan program Banyuwangi Cerdas bagi anak-anak muda Banyuwangi yang berasal dari keluarga pra-sejahtera agar bisa kuliah,” tutur Ipuk.