More

    Dunia Bergerak ke Puncak Perlawanan; Indonesia ke Samudra Negosiasi

    Indonesia dan Meta-Comply Diplomasi

    Dalam pusaran negosiasi global, terjadi apa yang bisa disebut meta-comply: entitas lemah menciptakan kebingungan di antara para aktor kuat. Indonesia, yang mestinya berjalan satu baris dengan bangsa-bangsa yang mendaki puncak perlawanan, justru diajak menyeberang ke laut negosiasi berombak:

    1. Tawaran perjanjian bersyarat—seolah bukti moderasi—padahal kondisi di Gaza menuntut sikap tegas.
    2. Penegakan citra internasional—menjaga rapor baik di mata Eropa dan Amerika— tetapi mengorbankan kepercayaan domestik.
    3. Tata urut moral yang terbalik: yang seharusnya menjadi pilar bagi perlawanan global, berubah menjadi pengamat pasif dalam dialog yang tak pernah selesai.

    - Advertisement -

    Titik Balik: Elegansi Diam

    Mengapa bangsa lain boleh bersuara lantang, mengapa Indonesia harus terjebak pernyataan retoris? Ada kekuatan besar dalam diam yang penuh makna. Saat kepedihan bayang-bayang senja di Gaza melampaui batas kemanusiaan, menahan diri untuk tidak bicara—jika artinya bukan mendukung status quo—adalah pernyataan sikap yang lebih mulia daripada kalimat gamang di atas podium.

    Menancapkan Bendera Kemanusiaan

    Kini, Indonesia punya pilihan:
    – Naik bersama para pendaki: bergabung dengan gelombang global yang menuntut penghentian blokade dan genosida, tanpa menunggu janji dua negara yang mengambang.
    – Tenggelam dan menunggu pasang surut diplomasi: menunda sikap sampai “negara Palestina merdeka” terwujud—yang kian jauh dari jangkauan.

    Bendera perlawanan sesungguhnya adalah bendera kemanusiaan. Bendera itu masih bisa dikibarkan, meski tanpa janji diplomatik yang menimbulkan keraguan.

    Saat dunia memanjat puncak perlawanan, Indonesia tak perlu diseret ke laut negosiasi yang tenang di permukaannya, namun membahayakan jiwa di dasarnya. Kini saatnya berjalan di jalur yang sama: menancapkan solidaritas, bukan sekadar berlayar dalam ombak kata.

    *Penulis adalah anggota FPN (Free Palestine Network) Jember.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here