More

    Menyemai Gerakan Literasi Sebagai Praksis Kepribadian Nasional

    Kemiskinan ilmu ke masyarakat penonton

    Selama ini masyarakat Indonesia dibuat menjadi masyarakat penonton di tengah banyak prahara, sifatnya yang gampang dimanfaatkan, teralihkan, beregokan kelompok, Serta lebih mementingkan urusan yang tidak esensial semakin menambah carut marut negeri yang sedang meromantisasi generasi emasnya. 

    Padahal jika kondisi masyarakat terus menerus menjadi penonton, cobalah kita imajinasikan ke dalam dunia “what if?” atau imaji, untuk selanjutnya kita prediksi bagaimana kondisi masyarakat Indonesia ke depannya? Apakah akan meraih era keemasannya atau justru sebaliknya. 

    - Advertisement -

    Sadar dan bentuklah budaya ilmu

    Membudayakan ilmu menjadi satu-satu jalan yang paling mungkin bisa kita lakukan apalagi budaya ilmu itu mempengaruhi kekuatan nasional sebagaimana tulis Sudjatmoko dalam esainya berjudul “ Manusia Indonesia menjelang abad ke 21 dan pendidikan” (Sudjatmoko, 1989).

    Sudjatmoko menyimpulkan budaya ilmu dapat membentuk karakter dan watak bersamaan,  dalam konteks zaman yang semakin edan kalau mengutip istilah dari Ranggawarsita kita membutuhkan karakter dan watak yang berlandaskan ilmu, jika keduanya lepas dari ilmu yang terjadi hanyalah surplus manusia bodoh. 

    Menurut Hindu, keyakinan yang saya anut kebodohan diistilahkan dengan avidya, sebuah kondisi bukan saja melanggengkan ketidaktahuan tetapi juga ketakutan. Pada mereka yang diselimuti kebodohan, tidak akan pernah memahami bahwa dalam dirinya ada dua energi (kekuatan) yang menyebabkan manusia berbuat baik (subhakarma) atau berbuat buruk (asubhakarma).

    Energi yang menyebabkan orang melakukan kebaikan adalah energi deva yaitu aspek cahaya atau aspek terang dari manifestasi Brahman (Tuhan) yang sesungguhnya ada dalam diri setiap orang. Sebaliknya, energi penyebab orang melakukan kejahatan adalah energi raksasa yaitu aspek gelap atau kegelapan yang tidak lain adalah manifestasi Tuhan juga. Aspek deva maupun aspek raksasa, keduanya ada di dalam diri setiap manusia.

    Jika aspek positif dari energi deva yang mendominasi diri manusia, maka ia akan berperilaku penuh dengan kebajikan, kasih sayang, sifat-sifat luhur atau sifat-sifat ketuhanannya menonjol. Singkatnya orang yang dikuasai oleh karakter kedewataan, maka orang itu akan menjadi orang bijak. Sebaliknya, jika aspek negatif dari energi raksasa mendominasi dalam diri manusia, maka ia akan berperilaku jahat, bejat, keji, dan biadab.

    Menjadi amat penting untuk membentuk budaya ilmu dari lingkungan terdekat kita, termasuk menjadikan diri sendiri akrab dengan ilmu. Tetapi jangan pula diartikan, membudayakan ilmu itu hanya pada persoalan menumpuk informasi di kepala, berbahasa meninggi, dan membanggakan deratan gelar yang kesemuanya merupakan cerminan feodalisme akademik dan kedangkalan berpikir. 

    Idealnya mereka yang sudah akrab dengan budaya ilmu merupakan golongan yang bukan hanya sadar akan situasi dan kondisi yang carut marut namun mengunakan pengetahuanya untuk terus melakukan kerja-kerja baik yang terorganisir, progresif, dan berkelanjutan serta memposisikan keintelektualanya itu untuk menyatu dengan masyarakat yang kalau kata Gramsci disebut intelektual organik. 

    Di saat yang seperti itu, golongan intelektual bukan hanya menjadi pembebek kekuasaan tapi menjadi kelompok penentang yang oleh Vaclav Havel diselimuti oleh “spirit of creative dissent”, yang berangkat dari asumsi jika sistem yang lebih baik atau dianggap baik tidak secara otomatis menjamin kehidupan yang lebih baik, oleh karena itu hanya dengan menciptakan kehidupan yang lebih baiklah, sistem yang lebih baik lagi dapat dibangun. 

    Maka anggaplah gerakan literasi dalam berbagai formatnya itu dari yang mendistribusikan buku, membaca dalam diam secara kolektif, mendiskusikan buku , sampai yang membuka perpustakaan di jalanan sebagai bentuk penguatan budaya ilmu yang terus menerus kita nyalakan.

    Harapan di tengah krisis

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here