More

    Lebaran Kurban: Membunuh Perikebinatangan dan Menghidupkan Perikemanusiaan

    “Islam tidak mengajarkan ibadah yang terpisah dari realitas sosial.”

    Dari Daging ke Nilai, Dari Ritual ke Perlawanan Nurani

    Lebaran Kurban tidak hanya soal menyembelih kambing atau sapi. Ini adalah momentum menyembelih diam terhadap tirani, menyembelih keserakahan dalam konsumsi, dan menyembelih apatisme atas penderitaan sesama manusia.

    Menghidupkan perikemanusiaan berarti membela yang tertindas, menyuarakan keadilan, dan berbagi lebih dari sekadar daging: yakni harapan, keberpihakan, dan cinta kasih.

    - Advertisement -

    Jika kurban hanya berhenti pada pisau penyembelih dan tidak menyentuh hati dan tindakan kita, maka kita mungkin telah membunuh hewan, tapi belum membunuh perikebinatangan dalam diri.

    *Penulis adalah Dosen STAIN Majene Sulbar dan anggota FPN (Free Palestine Network).

    Referensi:

    • Al-Attas, S. M. N. (1995). Prolegomena to the Metaphysics of Islam. ISTAC.
    • Quraish Shihab. (2007). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat. Mizan.
    • Sen, A. (2009). The Idea of Justice. Harvard University Press.
    • Human Rights Watch. (2023). “Israel’s Use of Force in Gaza and the Humanitarian Crisis”HRW.org.
    • UN OCHA. (2024). Occupied Palestinian Territory: Humanitarian Needs Overview.
    - Advertisement -

    2 COMMENTS

    1. Ditengahpenjajahan dan kesulitan yang berkepamjangan
      Lebarab qurban menjadi momen penting bagi rakyat.Palestina untuk memperkuat solidaritas dan meningkatkan kesadaran Internasional tentang perjuangan mereka. Rakyat Palestina telah mengalami pengorbanan yang.besar,dalam perjuangan mereka untuk kemerfekaan dan keadilan.Lebaran qurban menjadi simbol ketabahan dan pengobanan mereka dalam menghadapi kesulitan.
      Perayaan ini menjadi simbol harapan dan kesabaran Rakyat Palestina untuk mencapai kemerdekaan dan keadilan. Mereka yerus berjuang untuk hak-hak mereka
      dan menuntut pengakuan Internasional.Lwbaran qurban
      juga menjadi momen solidaritas dan dukungan antar sesama Rakyat Palestina,serta meningkatkan kesadaranI Internasional tentang perjuangan mereka. Dengan demikian Lebaran qurban diPalestina bukan hanya perayaan agama ,tetapi juga simbol ketabahan
      harapan dan solidaritas dalam menghadapi kedulitan.p

    2. Ironi terbesar Idul Adha hari ini bukan soal jumlah hewan yang dikurbankan, tapi banyaknya manusia yang gagal mengurbankan egonya. Kita sibuk membagikan daging, tapi lupa membagi empati. Palestina terus berdarah, dan dunia Islam masih nyaman dalam diamnya. Jika kurban hanya jadi seremoni tahunan tanpa keberpihakan pada yang tertindas, maka kita bukan sedang menyembelih hewan *kita sedang menyembelih nurani kita sendiri.* Tulisan ini penting sebagai tamparan spiritual dan sosial. Semoga lebih banyak yang tersadar, bukan sekadar terharu.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here