Strategi Antisipatif Kontra-Hegemoni
Toolkit perlawanan yang bisa disiapkan adalah dengan mendekonstruksi Represi Wacana Global. Strategi: “Reframe the Frame” dengan membangun narasi berbasis hak asasi universal, bukan identitas politik. Menggunakan konsep humanitarian securitization sebagai pengalihan narasi dari “terorisme” ke “keamanan manusia” (human security). Mengedepankan testimoni korban yaitu suara grassroots (ex: Gaza victims, Iraq war survivors). Memanfaatkan hukum internasional: Rujuk Rome Statute, ICJ, dan UNCERD. Contoh praktisya adalah Litigasi di ICC atas kejahatan perang di Gaza oleh pengacara Global South (South Africa vs Israel 2024 di ICJ menjadi momentum luar biasa).
Kedua, Solidaritas Politik Global Selatan
Strategi: “Bandung 2.0”. Reaktivasi Bandung Spirit (non-alignment, anti-imperialisme). Membangun aliansi Global South yang lebih inklusif (South-South-Solidarity). Perkuat forum seperti G77, NAM, CELAC, AU, dan ASEAN. Menyatukan posisi politik dalam forum internasional (ex: voting di UNGA tentang Palestina, ICJ referral). Kuncinya adalah membangun diplomasi regional dengan kepentingan kolektif Global South untuk collective bargaining power.
Ketiga, Melawan Dominasi Big Tech dan Media Strategi: “Counter Media Sovereignty” dengan mengembangkan media independen Global South. Misalnya dengan Al Mayadeen, TRT World, Press TV, AJ+, The Intercept. Menciptakan platform media tandingan berbasis rakyat (grassroots journalism). Mendesentralisasi distribusi informasi melalui blockchain & Web 3.0. Penting didukung dengan kampanye literasi digital, kritisisme algoritma, dan edukasi publik tentang bias media.
Keempat, Dekolonisasi Akademik dengan strategi: “Epistemic Liberation” dengan membangun pusat studi terorisme kritis Global South. Melakukan refleksi etik penelitian: siapa subjek, siapa objek? Siapa mendanai? Serta memperluas kolaborasi akademik lintas benua selatan melalui pertukaran ilmuwan, konferensi, dan co-publication. Platform yang mungkin digunakan misalnya Journal of Decolonial Studies, Bandung Journal of Global South, Global South Studies (Cambridge), Critical Terrorism Studies (Routledge).
Kelima, menekan kekuasaan veto DK PBB dengan strategi: “Reform Multilateralism”. Mendorong kampanye reformasi Dewan Keamanan PBB (G4 + Global South bloc). Menggunakan UNGA dan ICJ sebagai ruang tandingan ketika veto menghalangi. Konsolidasi regional defense pact untuk memperkecil ruang intervensi hegemoni (misalnya African Standby Force, ASEAN Defense Cooperation).
Grand Strategy Kontra-Hegemoni Global War on Terror (GWOT) Neokonservatif-Zionis
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






