More

    Saatnya Tiba: Kontra-Hegemoni Perang Global Melawan Teror Para Neokonservatif dan Zionis

    Grand Strategy Kontra-Hegemoni Global War on Terror (GWOT) Neokonservatif-Zionis

    Wacana Global War on Terror (GWOT) yang selama lebih dari dua dekade mendominasi politik global bukanlah sekadar kebijakan keamanan, melainkan konstruksi hegemoni yang diproduksi oleh aliansi epistemik dan politik neokonservatif Amerika Serikat dan Zionisme Israel. Di bawah payung retorika “memerangi terorisme”, koalisi ini mereproduksi extinction phobias (Schotten, 2024), menstigmatisasi Islam dan Muslim, serta mengkriminalisasi perlawanan rakyat yang memperjuangkan haknya melawan penjajahan dan ketidakadilan.

    Dalam kerangka Neo-Gramscian, hegemoni tidak hanya dibangun melalui dominasi koersif, melainkan juga melalui produksi pengetahuan, pembentukan konsensus, dan naturalisasi wacana dominan. Oleh karena itu, Grand Strategy Kontra-Hegemoni GWOT Neokon-Zionis harus mengintervensi secara sistemik pada lima medan utama: narasi, solidaritas politik, kedaulatan informasi, dekolonisasi pengetahuan, dan reformasi tata dunia.

    - Advertisement -

    Grand Strategy Kontra-Hegemoni GWOT Neokon-Zionis bukan sekadar resistensi ad-hoc, melainkan upaya membangun tatanan alternatif berbasis keadilan global, solidaritas anti-imperialis, dan pembebasan epistemik. Ia mensyaratkan integrasi perjuangan di semua lini: narasi, diplomasi, teknologi informasi, ilmu pengetahuan, dan hukum internasional. Dalam bahasa Robert Cox: “Theory is always for someone and for some purpose. The task is to make theory for the oppressed.” (Cox, 1981).

    Jika tidak disiapkan secara sistemik, kontra-hegemoni akan terperangkap dalam “perlawanan ad-hoc” — yang sifatnya reaktif, terfragmentasi, dan mudah dipatahkan.

    Penutup

    Selama lebih dari dua dekade, Global War on Terror (GWOT) telah menjadi arena di mana kepentingan geopolitik Neokonservatif Amerika Serikat dan Zionisme Israel membangun legitimasi kekuasaannya. Di balik retorika keamanan global, sesungguhnya tersimpan proyek-proyek kekuasaan yang memanipulasi ketakutan kolektif, mendiskriminasi komunitas Muslim, menjustifikasi pendudukan, serta menyingkirkan hak-hak resistensi rakyat tertindas.

    Dalam menghadapi hegemoni ini, kontra-hegemoni tidak dapat bersandar pada reaksi sesaat, melainkan membutuhkan bangunan sistemik yang kokoh. Strategi kontra-hegemoni GWOT Neokon-Zionis sebagaimana telah diuraikan menawarkan pendekatan multi-dimensi: membongkar narasi hegemonik, merevitalisasi solidaritas Global South, mengembalikan kedaulatan informasi, mendekolonisasi ilmu pengetahuan, hingga memperjuangkan tata dunia multilateral yang lebih adil.

    Maka tugas generasi intelektual Global South hari ini bukan hanya mengkritik, melainkan membangun — membangun basis pengetahuan, solidaritas politik, dan infrastruktur internasional yang mampu menantang fondasi hegemoni GWOT, demi menghadirkan tatanan global yang sungguh-sungguh berkeadilan.

    Padang, 15 Juni 2025.
    Menyambut Global March to Gaza.

    *Penulis Dr. Virtuous Setyaka, S.IP., M.Si., Dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Andalas, Akademisi FPN (Free Palestine Network).

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here