More

    Diplomasi Merah Putih: Warisan Bung Karno dan Misi Prabowo di Forum Dunia

    Kini, giliran Prabowo Subianto yang berdiri di forum yang sama, membawa Astacita, delapan cita-cita besar yang menjadi panduan Indonesia dalam menghadapi tantangan global modern seperti krisis supremasi, konflik geopolitik, ketimpangan ekonomi, krisis iklim, dan disrupsi teknologi. Ia menghadapi ujian yang berbeda, namun benang merahnya tetap sama, bagaimana Indonesia dapat menegaskan suaranya di panggung dunia, tanpa tunduk pada tekanan kekuatan besar.

    Warisan Bung Karno mengingatkan kita bahwa diplomasi bukan sekadar urusan meja perundingan. Diplomasi sejati adalah seni memadukan simbol, ide, dan moralitas agar suara sebuah bangsa terdengar dan dihormati. Konferensi Asia-Afrika 1955 dan Gerakan Non-Blok adalah bukti konkret bagaimana Indonesia mampu menjadi jembatan bagi bangsa-bangsa yang ingin bebas dari dominasi. Kini, Prabowo membawa tongkat estafet itu, menyesuaikan bahasa diplomasi dengan konteks modern, namun tetap berpijak pada prinsip keadilan dan solidaritas global.

    Tantangan hari ini memang berbeda. Dunia modern menghadapi konflik baru yang tidak selalu terlihat di peta, dominasi teknologi yang membentuk kekuatan baru, ketimpangan ekonomi yang mengancam stabilitas global, serta krisis supremasi dan ketidakpastikan global. Di tengah situasi itu, Indonesia harus tetap berdiri sebagai bangsa yang menawarkan narasi alternatif: diplomasi yang mengutamakan kemanusiaan, kerja sama, dan perdamaian, bukan semata kepentingan politik atau ekonomi jangka pendek. Diplomasi yang menghadirkan win-win solution dan dunia yang adil bukan terjebak dalam zero sum game.

    - Advertisement -

    Indonesia memiliki bekal untuk lebih dari sekadar pemain lapisan kedua dalam panggung internasional. Indonesia memiliki modal besar seperti Pancasila, warisan Sukarno, dan posisi strategis sebagai jembatan dunia untuk berkiprah secara siginifikan dalam konstelasi global. 

    Jika modal ini dikawinkan dengan visi kontemporer seperti Astacita, maka Indonesia bisa menawarkan jalan alternatif di tengah kebuntuan geopolitik. Terlebih Indonesia memiliki legitimasi sejarah untuk mewujudkan tatanan dunia yang berkeadilan. 

    Dari warisan bung Karno hingga misi Prabowo dalam dinamika global terkini, ini adalah kesinambungan sejarah sebagai diplomasi merah putih yang berpijak pada nilai-nilai luhur dan universal, yakni keadilan, solidaritas, dan perdamaian abadi. Diplomasi yang membawa spirit perdamaian dan obor inspirasi yang menerangi di tengah gelapnya krisis global.

    *Penulis adalah Sekjend Front Marhaenis Indonesia.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here