More

    PPI Belanda Tuntut Akuntabilitas Atas Wafatnya Athaya

    Muhammad Athaya Helmi Nasution, mahasiswa Universitas Hanze di Groningen, Belanda. (Foto: fajar)

    BELANDA, KabarKampus – Kabar duka datang dari komunitas pelajar Indonesia di luar negeri. Seorang mahasiswa Universitas Hanze di Groningen, Belanda, Muhammad Athaya Helmi Nasution, meninggal dunia saat bertugas mendampingi pejabat publik RI dalam kunjungan resmi ke Wina, Austria, Rabu (27/8).

    Organisasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas wafatnya Athaya.

    “Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya salah satu anggota kami, Muhammad Athaya Helmi Nasution yang merupakan anggota PPI Groningen,” tulis PPI Belanda dalam siaran pers di akun Instagram @ppibelanda.

    - Advertisement -

    PPI Belanda menjelaskan bahwa almarhum sempat mengalami kejang sebelum meninggal dunia. Diduga, penyebabnya adalah sengatan panas (heatstroke) yang dipicu dehidrasi, kurang gizi, serta jadwal aktivitas yang padat selama mendampingi delegasi.

    “Menurut hasil otopsi forensik, Almarhum suspected seizure kemungkinan besar mengalami heatstroke (sengatan panas) berkaitan dengan kurangnya cairan dan asupan nutrisi serta kelelahan yang mengakibatkan electrolyte imbalances (ketidakseimbangan elektrolit) dan hypoglycemia (kadar gula darah rendah) yang berujung pada stroke, setelah dari pagi hingga malam hari beraktivitas sebagai pendamping,” jelas PPI Belanda.

    PPI Belanda juga menyoroti kekecewaan keluarga atas sikap pihak event organizer (EO) dan koordinator liaison officer (LO). “Alih-alih mengunjungi tempat penginapan saat Almarhum menghembuskan nafas terakhir, acara kunjungan terus berjalan sehingga pihak EO justru sibuk mengurus persiapan acara makan-makan bersama pejabat publik di restoran,” tutur PPI Belanda.

    Mereka menegaskan bahwa tidak ada perwakilan EO, LO, maupun pejabat publik yang menemani keluarga Athaya saat mengurus jenazah di Wina. “Yang membuat keluarga merasa kecewa dan menuntut penjelasan serta pertanggungjawaban pihak yang dipandu almarhum di Wina dari pihak EO,” jelas PPI Belanda.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here